Previous
Next

Ilmu Pengetahuan

Sehatkah Makaroni untuk Anda yang Sedang Diet Penurunan Berat Badan?

 

Kebanyakan makanan sehat memang sangat beraroma, namun semua makanan beraroma mungkin tidak sehat untuk Anda. Hal ini bahkan berlaku untuk makanan olahan seperti makaroni. Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah sehat saat menjalani diet penurunan berat badan?

Menyikapi hal yang sama, ahli gizi Misha Arora melalui Instagram berbagi bahwa makaroni memang memiliki “keuntungan kesehatan yang mengejutkan” seperti melansir dari Indian Express.

“Makaroni, yang sering disukai karena rasanya yang menenangkan, menyimpan harta karun berupa manfaat nutrisi yang mungkin akan mengejutkan Anda. Dari profil karbohidrat kompleksnya yang memberikan energi berkelanjutan hingga kandungannya yang rendah lemak, pembangkit tenaga pasta ini lebih dari sekadar suguhan lezat,” kata Arora.

Menurut Arora, kaya akan nutrisi penting seperti vitamin B dan zat besi, mendukung metabolisme yang sehat, dan berkontribusi terhadap vitalitas secara keseluruhan. “Selain itu, keserbagunaannya memungkinkan pilihan makanan bergizi yang tak terhitung jumlahnya, menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet seimbang apa pun.”

Ia juga menambahkan dalam videonya bahwa itu baik untuk pencernaan, mengurangi nafsu makan, membantu pencegahan diabetes, menurunkan kolesterol, dan memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular.

 

Inilah yang kami temukan.

Selama Anda menjalani diet defisit kalori, artinya kalori yang dikonsumsi lebih rendah dibandingkan kalori yang dibakar, Anda pasti akan kehilangan lemak, kata ahli diet klinis Garima Goyal. “Jadi, jika Anda ingin sesekali menikmati pasta atau makaroni, Anda bisa melakukannya dengan menjaga defisit kalori secara keseluruhan dalam pola makan Anda,” ujarnya.

Dr Santosh Pandey, MD, Rejua Energy Centre, Mumbai mengatakan bahwa seseorang dapat memasukkan makaroni ke dalam diet penurunan berat badan, namun penting untuk melakukannya dengan cara yang penuh perhatian dan seimbang.

Persiapan itu penting

Makaroni pada dasarnya terbuat dari gandum durum, yang merupakan alasan utama mengapa makaroni menjadi pilihan yang sehat. “Tapi yang kita lupa adalah kita menyiapkan makaroni dengan banyak saus atau dimasak dengan mentega. Di sinilah berubah menjadi tidak sehat,” kata Goyal.

Perhatikan bahan-bahannya

Saat memilih makaroni, selalu beli yang berbahan gandum utuh, bukan yang berbahan suji (semolina) atau maida (tepung terigu olahan), tambah Goyal.

Nilai serat dan rasa kenyang yang tinggi

Menurut Goyal, jika memilih makaroni yang terbuat dari gandum utuh, pastinya Anda akan merasa berat setelah makan dan hal ini akan mengurangi rasa lapar karena karbohidrat kompleks yang ada pada gandum utuh akan memberikan Anda serat yang cukup banyak. “Makaroni olahan akan tinggi kalori tetapi rendah serat dan tidak memberikan nilai kenyang yang sama,” kata Goyal.

Makaroni gandum utuh dihaluskan

Makaroni gandum utuh terbuat dari tepung gandum utuh yang telah dihaluskan. “Proses ini mengurangi efek menguntungkan dari biji-bijian yang terdapat pada makaroni karena biji-bijian dengan partikel yang lebih kecil dicerna lebih cepat, sehingga menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih besar,” kata Goyal.

Cara membuat semangkuk makaroni sehat sendiri

Jangan memilih topping yang terlalu pedas, pilihlah sedikit minyak zaitun. Isi dengan sayuran untuk menambah kandungan seratnya, kata Goyal.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.