Definisi
Kenali Perbedaan Anemia, Hemofilia dan Leukimia
Ada banyak macam kelainan darah yang sering kita dengar istilahnya, seperti leukimia, hemofilia dan anemia. Namun sebagian besar dari kita tidak bisa membedakan ketiga jenis kelainan darah tersebut serta dampaknya bagi kesehatan. Dr Ronald Hukom, ahli hematologic-onkologi berbasis di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan ketiga kelainan daerah ini lebih dalam, yuk simak:
Anemia
Anemia sering terjadi pada wanita usia produktif yang disebabkan oleh beberapa hal. Menstruasi dengan perdarahan yang banyak (menorrhagia), pola makan yang kurang seimbang, kurang asupan zat besi dan vitamin hingga penyakit kronis dapat berdampak pada produksi darah di sumsum tulang belakang. Begitu juga dengan wanita hamil yang berisiko mengalami anemia lebih tinggi selama kehamilan.
Wanita dengan status anemia memiliki kadar haemoglobin (Hb) di bawah normal. Haemoglobin adlaah protein di dalam sel darah merah yang mengandung zat besi untuk mengangkut oksigen di dalam tubuh. Gejala anemia ditunjukkan dengan tubuh yang cepat lelah, lemas, mudah sesak napas, kepala pusing dan jantung berdebar-debar.
Gejala jantung berdebar-debar ini terjadi karena jantung harus bekerja lebih bebrbbat untuk menyeimbangkan kadar Hb yang rendah. Anemia akan menyebabkan gagal jantung jika terlambat dalam penanganan.
Hemofilia
Penyakit ini merupakan kelainan genetis dimana pasien tidak bisa menyembuhkan luka akibat darah yang susah membeku. Seseorang dengan hemofilia akan mudaah mengalami perdarahan darah pada persendian siku, lutut, pergelangan kaki hingga kerusakan organ dan jaringan tubuh.
Penyakit hemofilia memang penyakit bawaan namun 30% diantaranya adalah mutase genetis spontan. Penyakit ini belum ditemukan obatnya, sehingga dalam penangana hanya diberikan suntikan factor pembekuan darah secara rutin seumur hidup.
Hemofilia memiliki beberapa jenis turunannya tergantung jenis factor pembeku darah yang tidak mencukupi di dalam tubuh. Hemofilia A akibat kekurangan faktor VIII, hemofilia B karena kurangnya factor IX, hemofilia A dan B ini diwariskan oleh wanita yang menurun pada anak laki-lakinya. Hemofilia C ini kekurangan faktor XI pengaruh gen X. Umumnya, jenis ini ditemukan apda orang Yahudi keturunan Ashkenazi.
Wanita dengan sifat hemofilia ini tidak menunjukkan gejala penyakit namun gejala perdarahan jika factor VII atau IX tidak mencukupi. Wanita dengan hemofilia C akan mengalami perdarahan berkepanjangan pasca persalinan.
Leukimia
Leukimia adalah jenis kanker darah karena ketidaknormalan sel darah putih di dalam tubuh. Baik pria dan wnaita berpotensi memiliki penyakit ini dan sering ditemukan pada ras kulit putih. Leukimia disebabkan karena faktor lingkungan, kontak radiasi dan bahan kimia, infeksi virus serta kondisi genetis.
Gejala leukimia ditunjukkan tergantung dari tipenya, sedangkan untuk gejala umumnya adalah demam, tubuh mudah lelah, infeksi parah, kelenjar getah bening membengkak, memar atau perdarahan (mimisan), keringat berlebih hingga nyeri pada tulang. Leukimia juga bisa dikenali dengan kondisi fisik seperti rona kulit memucat, terjadi pembengkakan getah bening, limpa, hati, tes darah dan tes sumsum tulang belakang.
Sama halnya dengan penyakit kanker lain, leumikia juga memiliki jenis sesuai dengan tingkatannya. Ada juga ditentukan dari jenis sel darah putih, seperti leukimia limfositik dan mielositik. Limfositik ini menyerah jaringan getah bening yang mengatur kekebalan tubuh, sedangkan mielositik ini mempengaruhi sel-sel myeloid pada sumsum tulang belakang.