Hati-Hati, Anemia dan Tekanan Darah Rendah Miliki Gejala yang Sama

Anemia atau kekurangan zat besi lebih sering dialami oleh kaum wanita, dengan gejala yang ditunjukkan seperti rasa lelah dan pusing. Banyak yang mengira bahwa anemia ini sama dengan tekanan darah rendah karena gejala yang ditunjukkan hampir sama.

Dr Ari Fahrial Syam, Sp.PD(K), pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa anemia dialami sesesorang jika kadar hemoglobinnya rendah. Nilai normal hemoglobin seorang wanita adalah 12-16 gr/dl dan para seorang pria 13,25-18 gr/dl. Di bawah itu, pasien akan memiliki gejala lemas dan wajah pucat.

Anemia disebabkan oleh berbagai macam hal karena tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin hingga nilai normal, perdarahan, kekurangan zat besi, kekurangan asam folat, vitamin B12, penghancuran berlebih atau penyakit kronis seperti kanker.

Kelompok pertama yang berisiko besar anemia adalah wanita hamil dan menyusui. Adanya peningkatkan volume darah memicu kebutuhan banyak zat besi untuk diberikan kepada bayi dan janin demi pertumbuhan organ tubuhnya.

Hal ini juga terjadi pada wanita yang mengalami hipotensi aau tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah ditentukan dari tekanan darah hanya 90 mmHg/60 mmHg atau di bawahnya. Kondisi ini menyebabkan pasien merasa pusing, berjalan sempoyongan, dan dialami ketika melakukan perubahan posisi tubuh, seperti dari jongkok ke berdiri.

Kondisi anemia dan hipotensi ini sering terjadi dengan gejala yang mirip sehingga banyak orang yang mengalami hipotensi justru mengonsumsi zat besi. Maka, tidak sebaiknya seseorang sembarangan mengonsumsi suplemen zat besi jika kadar zat besi sudah tinggi.

Gejala kedua pasien sama-sama lemah, pusing seperti melayang. Anemia karena perdarahan juga kemungkinan akan mengalami tekanan darah rendah. Ada juga pasien dengan kadar hemoglobin normal justru mengalami tekanan darah rendah akibat mengonsumsi zat besi yang tidak tepat.

Kondisi tekanan darah rendah disebabkan karena muntah-muntah hebat, mencret, diare, perdarahan di saluran cerna atau saluran bawah perdarahan pada vagina, infeksi berat dan gangguan pada jantung. Sedangkan obat-obat yang dapat menurunkan tekanan darah anatra lain obat anti darah tinggi, obat penenang atau oabt diuretis (merangsang buat air kecil).