Anak
Orangtua, Hindari Perilaku Buruk Ini pada Anak Remaja
Begitu anak beranjak remaja, orang tua akan semakin susah untuk memberikan pendidikan yang baik di lingkungan keluarga. Pasalnya, anak-anak remaja sudah mendapatkan banyak tantangan, rasa ingin tahu yang semakin tinggi dengan daya pikir kritis, merasa sudah dewasa dan semakin sensitif terhadap hal-hal di sekitar.
Di dalam bertingkah laku, orang tua tentu saja perlu berhati-hati, terutama dalam hal-hal berikut ini:
Tidak melibatkan anak dalam quality time
Mungkin sedikit aneh, sebab sebuah keluarga pasti membutuhkan quality time bersama. Ketika ayah dan ibu mengatakan, bahwa mereka ingin menghabiskan waktu berdua dan menghindar dari anak-anak, sebenarnya orangtua akan membuat si anak merasa dijauhi, tidak disayang dan merasa tidak aman.
Tidak mengandalkan anak
Orangtua mengejek anak yang gagal melakukan sesuatu, tidak berprestasi atau cenderung cengeng. Ketika anak merasa bersedih atau menangis kemudian orangtua merendahkannya akan berisiko terhadap keadaan emosional mereka. Bersikaplah lebih perhatian dan bantu mereka untuk mengatasi permasalahan.
Membandingkan dengan temannya
Banyak orangtua yang tidak bangga dengan anaknya, sehingga ia akan membandingkan anaknya dengan teman-teman. Tujuannya sebenarnya untuk memicu semangat anak agar menjadi lebih baik namun sebenarnya anak akan merasa bahwa orangtua tidak percaya dengan kemampuan si anak. Akibatnya, anak tidak memiliki kepercayaan diri dan timbul rasa dendam pada orang tuanya.
Mengancam dengan kekerasan fisik
Ancaman dengan kekerasan fisik akan memicu ketakutan anak pada orang tuanya. Di lingkungan keluarga mungkin ia akan bersikap patuh, namun berbeda ketika di luar rumah. Ia akan melampiaskan ketakutannya dengan perlawanan dan bertindak anarkis.
Mengejek fisik anak
Mengatakan si anak gendut, pendek, atau penampilannya yang buruk akan berdampak pada kepercayaan diri anak. Kondisi psikologinya akan terganggu meskipun orangtua tidak menyadarinya.