Haruskah Orangtua Membicarakan Berat Badan Anaknya?

Manakah anjuran yang sebaiknya dilakukan, orangtua berbicara kepada anaknya yang gemuk tentang berat badan, ataukah haruskan mereka tetap menutup mulut mereka?

Di dalam situasi ini, orangtua kerap terluka. Mengatakan sesuatu, dan mereka berisiko mempermalukan aanaak atau yang lebih buruk, memicu gangguan makan. Tidak mengatakan apa-apa, mereka cemas akan kehilangan kesempatan membantu anaknya dengan apa yang dapat menjadi masalah kesehatan jangka panjang.

Dilansir dari The New York Times, sebuah studi menawarkan beberapa panduan: jangan berkomentar apapun tentang berat badan anak.

Penelitian ini diterbitkan di The Journal Eating & Weight Disorder, yang menemukan ketidakhati-hatian orangtua – berkomentar tentang bebrat badan anak seringkali diprediksi sebagai perilaku diet yang tidak sehat, makan berlebihan dan gangguan makan lainnya. Komentar orangtua terhadap berat badan anak perempuannya dapat menyebabkan reaksi tahun-tahun sesudahnya, berkontribusi pada ketidakpuasan kronis remaja perempuan muda dengan tubuh mereka, bahkan jika mereka tidak kelebihan berat badan.

Rebecca Puhl, Direktur Utama Rudd Center for Food Policy and Obesity dari University of Connecticut mengatakan, “Orangtua yang memiliki anak yang teridentifikasi memiliki obesitas mungkin cemas, namun cara mereka utuk mendiskusikan dan berkomunikasi dapat memberikan dampak buruk.”

Dampaknya pada remaja perempuan bersifat merusak, karena anak-anak diekspos dengan banyak pesan tentang kelangsingan dan berat tubuh dan seringkali nilai wanita terkait dengan penampilan mereka. Jika orangtua tidak menghadapi pesan-pesan tersebut, mereka dapat masuk ke pikiran anak-anaknya.

Penelitian terbaru ini melibatkan lebih dari 500 wanita di usia 20-an dan awal 30-an yang ditanyai tentang citra tubuh mereka dan juga ditanyai untuk mengingat seberapa sering orangtua mereka mengomentari tentang berat badan mereka.