Hobi
Holiday Blues, Kenali Faktor dan Cara Mengatasinya
Dalam menyambut liburan panjang atau long weekend ternyata tidak semua orang merasakan kebahagiaan. Hal yang membuat Anda tidak ceria ketika musim liburan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti baru saja kehilangan seseorang, kesepian, baru saja menghadapi perceraian atau makan dan minum yang tidak sehat.
Semua penyebab tersebut selain membuat Anda tidak bisa menikmati liburan dengan nyaman sering memicu seseorang menjadi depresi, mood yang buruk dan selalu berpikiran negatif. Inilah yang dinamakan holiday blues.
Kejadian holiday blues ini terjadi karena beberapa faktor, serta bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasan berikut ini.
Berharap sesuatu yang tidak realistis
Anda yang senang mengharapkan liburan yang sempurna akan mudah muncul rasa kecewa dan depresi jika liburan tidak seperti yang diharapkan. Seperti yang dituliskan oleh seorang psikiater, Dokter Mark Sichel dalam bukunya Healing From Family Rifts, orang sering berfantasi liburan menyenangkan layaknya acara liburan di televisi.
Adanya konflik keluarga, menurut Sichel, juga bisa menambah kesedihan selama liburan. Banyak pasien yang ia terima untuk berkonsultasi seusai liburan sering menghadapi perselisihan saat liburan, mulai dari konflik, perpisahan hingga perceraian.
Kunci utama untuk mengatasi kesedihan ini adalah dengan bersyukur. Belajar mensyukuri hal-hal yang sudah Anda dapatkan, mensyukuri bahwa anggota keluarga masih bisa berkumpul saat liburan walaupun tidak lengkap dan bersyukur bisa menikmati libur dari pekerjaan.
Terlalu banyak keinginan
Dalam merencanakan liburan, terlalu banyak keinginan melakukan banyak hal juga tidak baik. Meskipun rencana Anda sudah sempurna bukan berarti Anda bisa melakukan semua hal sesuai rencana. Hal ini jelas akan membuat Anda depresi, susah tidur, cemas dan stress hingga akhirnya liburan akan berakhir dengan suasana hati yang buruk.
Sichel menjelaskan hal ini akan membuat seseorang lebih takut jika keinginannya tidak terpenuhi dan tekanan darat tinggi akan membuat holiday blues terjadi. Biasanya mereka yang tidak bisa melakukan banyak hal dengan benar akan merasa kecewa.
Membandingkan dengan kebahagiaan orang lain
Ukuran kebahagiaan setiap orang akan berbeda, untuk itulah Anda tidak berhak untuk membandingkannya. Jangan kemudian karena kehilangan keluarga atau akibat trauma masa lalu membuat liburan Anda menjadi menyedihkan. Anda bukanlah yang paling buruk dibandingkan orang lain. Bisa jadi banyak orang yang tidak seberuntung Anda dalam menikmati liburan.
Malas menjaga kesehatan
Rutinitas pekerjaan yang terlalu sibuk sering membuat orang lupa untuk berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Bahkan ketika liburan, karena suasana bahagia orang-orang sering melupakan dua hal penting itu untuk menjaga kesehatan.
Hindari makan berlebihan dan minuman buruk yang berlebihan. Misalnya selama liburan menikmati minuman beralkohol. Minuman beralkohol bukan untuk mengurangi rasa sedih namun ternyata memperburuk gejala kecemasan dan depresi.
Adanya gejala Seasonal Affective Disorder
Perasaan sedih terjadi hanya di musim terjadi bisa jadi Anda memiliki Seasonal Affective Disorder (SAD).
Banyak orang mengira ini adalah holiday blues, namun ternyata menderita SAD. SAD ini adalah gejala depresi yang hanya dirasakan pada musim tertentu. Baiknya Anda berkonsultasi pada psikolog atau psikiater jika perasaan depresi ini berlangsung lama.
Selama liburan baiknya Anda selalu menghindari hal-hal yang membuat Anda depresi agar jiwa dan raga tetap sehat. Tujuan liburan sebenarnya adalah menyegarkan tubuh dan pikiran setelah rutinitas yang melelahkan. Kunci menghindari depresi adalah dengan bersyukur, berpikiran positif dan tertawa.