Kesehatan
Bedakan Antara Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa
Ketika minum susu, tidak semua orang bisa menikmatinya. Beberapa malah mengalai efek negative seperti mual dan muntah dan membuat mereka tidak bisa minum susu. Banyak orang menganggap kondisi ini disebut alergi susu, padahal tidak. Kondisi ini dinamakan intoleransi laktosa.
Sebuah diskusi meia bersama ahli gizi Emilia Achmadi MS., RD di Jakarta Selatan mencatat bahwa ada perbedaan antara alergi susu dengan intoleransi laktosa. Sehingga kesalahpahaman kedua istilah tersebut seharusnya perlu diluruskan.
Kondisi alergi susu ditunjukkan dengan kondisi seseorang tidak mampu mencerna protein dari susu di dalam tubuhnya. Tidak banyak orang yang mengalami kondisi ini, terhitung dari populasi mungkin kurang dari 1 persen saja.
Sedangkan intoleransi laktosa berbeda lagi kondisinya. Kondisi ini juga dinamakan defisiansi lactase artinya seseorang kekurangan enzim lactase untuk mencerna gula susu (laktosa). Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya, namun gejalanya membuat si penderita tidak nyaman dan menghindar dari minum susu.
Pada kasus alergi susu, jalan satu-satunya adalah menghindari konsumsi susu dan produk olahannya. Jika tetap ingin mendapatka asupan dari susu, maka bisa disarankan mengonsumsi susu hidrolis atau ekstraksi soya dan almon.
Untuk penderita intoleransi laktosa, mereka dapat mengonsumsi fresh yogurt atau keju natural untuk alternative susu. Pada kedua produk tersebut, laktosa sudah dicerna oleh bakteri dan tidak akan menyebabkan si penderita merasa kembung saat mengonsumsinya.
Dengan membiasakan mengonsumsi susu dan produk olahan sebenarnya bisa membantu menyembuhkan seseorang dari intoleransi laktosa. Tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan laktase serta mencernanya secara bertahap.
Hal penting lainnya, alergi susu dialami sejak kecil, sedangkan intoleransi laktosa bisa dialami saat dewasa. Jika Anda , orang dewasa, sudah bisa makan es krim tandanya bukan alergi namun intoleransi laktosa.