Olahraga
Baiknya Jangan Abaikan Nyeri Setelah Latihan Beban
Latihan beban adalah alternative olahraga untuk meningkatkan massa otot. Meskipun begitu, banyak orang yang sudah hapal di luar kepala cara melakukannya tetap tidak bisa terhindari dari rasa sakit yang diderita usai berlatih.
Apalagi ketika permulaan latihan, tubuh seseorang akan mulai merasakan nyeri. Hal ini kerap dianggap bisa namun sebenarnya cukup berbahaya karena mmerupakan cedera yang mungkin lebih serius, menurut Aurellia Nattiv, MD, professor of sports medicine and nonoperative orthopedics dari David Geffen School of Medicine UCLA.
Khususnya wanita, mereka memiliki batas nyeri yang lebih tinggi daripada pria, disampaikan oleh Jordan Metzl, MD, sport medicine physician dari Hospital for Special Surgery, New York. Dengan begitu wanita akan lebih cepat merasakan nyeri setelah melakukan latihan beban baik pada permulaan maupun setelah berkali-kali.
Sayangnya, wanita cenderung mengabaikan rasa sakit tersebut. Padahal dengan mengabaikan justru akan membuat rasa sakit semakin besar apalagi jika kemudian kembali melakukan latihan kembali.
Begitu juga ketika berlari marathon, rasa nyeri kadang tidak bisa dihindari termasuk dipengaruhi oleh pakaian yang dikenakan.
Sebuah studi yang ditulis oleh Jessica Hill menyatakan pelari marathon yang mengenakan celana ketat memiliki efek pemampatan (compression tight). Pelari tidak akan merasakan nyeri dalam 24 jam setelah berlomba daripada mereka yang tidak mengenakan pakaian tersebut.
Pakaian ini juga bersifat memberikan efek placebo, yang diklaim mampu mengurangi peradangan yang timbul setelah latihan, melancarkan dan memperbaiki sirkulasi darah dan mempercepat pemulihan.