Akibat Buruk Balita Sering Mengisap Jempol

Balita sangat gemar sekali mengisap jempol. Bagi kebanyakan orang ini adalah hal normal karena ini salah satu aktivitas yang menghibur. Saat balita lapar atau lelah ia akan mengisap jempolnya untuk memberi tanda pada orangtuanya atau untuk  meredakan rasa tersebut. Hal yang tidak wajah adalah ketika balita usia 4 -5 tahun masih melakukan hobi tersebut.

Rini Sekartini, dokter anak dari Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan, mengisap jempot atau thum sucking adalah perilaku yang biasa dilakukan bayi. Hanya saja jika dilakukan terus menerus hingga usia 3 tahun akan membuat anak mudah sakit perut.

Pada bagian jempol akibat sering mengalami tekanan ‘isapan’ akan muncul benjolan atau jaringan pada bayi. Selain itu gigi  seri atas dan bawah juga tidak dapat berkembang dengan baik. Gigi bagian atas akan terdorong kedepan membuat si bayi menjadi tonggos.

Apalagi  berdasarkan ilmu psikolog, perilaku mengisap jempol atau meletakkan tangan di rongga mulut dirasa nyaman dan aman oleh balita usia tiga bulan hingga dua tahun. Perasaan nyaman inilah yang membuat anak cenderung suka memasukkan jari ke mulut. Karena hal ini pula orang tua juga tidak mampu mencegah kegemaran anak.

Kebiasaan ini juga terjadi karena orang tua sering meninggalkan anak sendiri. Anak jarang mendapatkan stimulus atau ajakan bermain dari orangtua. Akibatnya untuk menghibur diri, balita sering mengisap jempolnya. Seharusnya balita di usia dua tahun sudah menghentikan aktivitas ini, untuk itulah orangtua perlu rajin mengajak anak beraktivitas lain.

Tidak masalah jika anak sesekali memasukkan jari ke rongga mulut, seorong berjalannya waktu selama tidak berubah menjadi kebiasaan akan menghilang dengan cepat. Jika sudah menjadi akvititas rutin maka butuh waktu yang cukup lama untuk menghindarkan anak dari kebiasaan tersebut.

Tanda gigi bayi tonggos. Cara menghilangkan benjolan di jempol karena sering menghisap jempol. Cara menghilangkan benjolan di jempol.