Anak
Terbukti, Anak Lebih Agresif Setelah Nonton Televisi 2 Jam Lebih
Anak berusia di bawah lima tahun kerap dipertontonkan televisi oleh orangtua mereka agar tidak rewel atau mengganggu. Akan tetapi, dampaknya lebih buruk secara fisil maupun sosial. Menurut analisa riset ESRI, anak yang menonton televisi lebih dari dua jam cenderung lebih agresif.
Secara emosional, anak ini akan tumbuh hiperaktif dan sulit untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Masalah ini cukup menjadi perhatian serius karena pada dasarnya menonton televisi berlebihan pada balita sangat berbahaya. Dampak lain dari terlalu lama menonton televisi adalah anak berisiko obesitas lebih besar.
Menurut penurutan Aisling Murray, peneliti dari ESRI, ada perbedaan masalah bersikap antara anak yang kurang menonton televisi dengan anak yang banyak menonton televisi. Anak yang menghabiskan waktunya sebagian besar untuk menonton televisi justru lebih agresif dan sering terlibat masalah dengan anak-anak lain.
Menonton televisi berlebih ini membuat anak mudah cemas dan cenderung pintar untuk berbohong. Pengaruh buruk secara sosial dan emosional balita ketika menonton televisi lebih dari dua jam ini datang dari keluarga dan sifat individualisnya.
Bahkan, beberapa anak cenderung menonton tayangan televisi berbau kekerasan dan SARA dan menyebabkan ia cenderung agresif.
Seperti yang dianjurkan oleh The American Academy of Pediatrics (APP) bahwa anak tidak sebaiknya dibiarkan tidak menonton televisi lebih dari dua jam per harinya.
Namun, riset ESRI mengatakan sebaliknya, bahwa 27 persen orangtua justru membiarkan anaknya menonton televisi lebih lama dari angka yang dianjurkan. Hal yang makin parah juga ditunjukkan dengan sebanyak 16 persen anak difasilitasi gadget, televisi dan komputer di kamar pribadi mereka.