Anak
Orangtua, Perkenalkan Sayuran Sejak Dini Itu Penting
Sebuah survey di Inggris mengungkapkan bahwa lebih dari 30.000 balita di Inggris hampir tidak pernah mendapatkan sayuran dalam menu makannya. Survei ini menunjukkan bahwa satu dari lima anak balita belum pernah merasakan sayuran.
Jika hal ini terjadi dalam jangka pendek mungkin tidak terlalu berdampak buruk. Namun apabila terjadi dalam jangka panjang membuat tumbuh kembang kecil terhambat akibat kekurangan asupan kalsium, protein, vitamin, mineral dan serat dari sayuran.
Tubuh yang kekurangan kalsium membut tulang si kecil melemah, sedangkan kekurangan vitamin B menyebabkan balita mengalami masalah saraf. Kekurangan vitamin A juga dapat menurunkan kerja mata sebagai alat melihat.
Memang, ada kalanya ada anak yang rewel ketika suguhi sayuran yang tidak sesuai dengan selera makanannya. Kondisi ini apabila dibiarkan begitu saja akan meningkatkan depresi anak serta kecemasan.
Survei lainnya dilakukan oleh perusahaan makanan bayi, Ella Kitchen, dimana orang tua yang putus asa akan membuat si kecil tidak mau mengonsumsi sayuran sama sekali. Seperempat dari 28 persen orang tua merasa stress ketika membujuk anaknya untuk makan sayuran dalam kurun waktu satu tahun. Padahal banyak cara dilakukan orangtua untuk meyakinkan anaknya untuk makan sayur.
Penelitian ini juga menunjukkan satu dari tiga orangtua sering bingung dan gugup ketika proses penyapihan. Akibatnya, anak mengalami kekurangan asupan gizi pada makanan pertamanya. Studi yang diterbitkan di dalam Nutrition Bulletin ini menyarankan bahwa memperkenalkan berbagai zayuran saat proses penyapihan sangat penting dan mempengaruhi daya terima anak terhadap makanan.
Laporan ini sebenarnya ingin menyoroti bagaimana usaha orangtua untuk bisa mengakrabkan putra putrinya dengan berbagai masa penyapihan. Proses ini bermanfaat untuk meningkatkan daya terima makanan dan juga kesehatan. Cara ini juga bisa mengarahkan si kecil untuk lebih menyukai makanan ketika dewasa nanti.