Previous
Next
  • Home
  • »
  • Kesehatan
  • » Penyanding Autis Ibarat Menonton Film Asing dengan Audio Buruk

Kesehatan

Penyanding Autis Ibarat Menonton Film Asing dengan Audio Buruk

 

Studi tentang autisme sudah banyak dilakukan di seluruh penjuru dunia. Meskipun demikian, penyebab utama autisme masih menjadi pertanyaan besar, bahkan hal yang sebenarnya dialami penyandang autisme masih belum terungkap.

Studi dari Vanderbilt Brain Institute yang dimuat dalam Journal of Neuroscience sedikit bisa menyibak misteri tersebut. Bahwa seseorang dengan autisme diibaratkan seperti menonton film asing dengan kualitas audio buruk sehingga menjadi kebingungan mengkombinasikan apa yang dilihat dan didengar.

Mengobati anak autis membutuhkan usaha dan energi yang besar. Secara virtual tidak ada yang bisa menggambarkan gejala yang berhubungan dengan fungsi sensoris. Defisit sensoris jika diobati dari awal akan memperbaiki kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial anak autis.

Mark Wallace, ketua tim penelitian meneliti 32 anak sehat usia 6 – 18 tahun yang dibandingkan dengan 32 anak autis. Perbandingan antara kesehatan  fisik dan mental kedua kelompok ini dilakukan melalui  serangkaian tes berupa  seri audiovisual, oral dan lingkungan.

Dari studi ini terungkap bahwa kelompok anak autis mengalami perluasan temporal binding window (TBW). Anak autis dengan kondisi tersebut akan sulit mengkoordinasikan apa yang mereka lihat dan yang mereka dengar.

Anak autis akan sulit menenrima sensor penglihatan dan pendengaran secara bersama-sama. Mereka merasa sulit saat mengkoordinasikan informasi yang masuk melalui mata dan telinga. Ibaratnya anak autis ini seperti menonton film asing dengan kualitas audio yang buruk. Sinyal ransangan kurang kuat untuk ditangkat oleh otak penyangdang autis.

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Mata dan telinga ibarat.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.