Previous
Next
  • Home
  • »
  • Keluarga
  • » Bersabar dan Usaha Keras Kunci Orangtua Hadapi Anak Autis

Keluarga

Bersabar dan Usaha Keras Kunci Orangtua Hadapi Anak Autis

 

Memiliki anak autis bukan serta merta menjadi sebuah halangan orangtua untuk membesarkan dan mendidik mereka dalam semua aspek kehidupan. Kunci mendidik anak autis adalah kesabaran sebab anak autis cenderung memiliki dunianya sendiri dan lambat dalam merespon komunikasi.

Pengalaman dari beberapa orangtua yang memiliki anak autis memberikan berbagai pelajaran kepada kita bagaimana menghadapi anaak dengan kebutuhan khusus tersebut. Hal ini disampaikan seperti dirangkum oleh media CNN:

Orangtua harus mau menerima kondisi autisme

Pertama, orangtua harus mau menerima bahwa anak mereka memiliki autistik. Memang bukanlah hal yang mudah dilakukan akan tetapi dengan menerima kondisi ini orangtua menjadi lebih terbuka untuk melakukan semua pendidikan anak autis mereka.

Lebih bersabar

Jika Anda sudah bersabar dengan anak-anak normal yang kadang-kadang memberontak, maka dengan anak autis kesabaran Anda harus meningkat dua kali lipatnya. Ada berbagai hal yang diilakukan di anak autis ketika mereka tengah asyik dengan dunianya sendiri sehingga orangtua harus pandai menghadapinya. Tak hanya itu dengan berbagai terapi autisme, orangtua juga perlu banyak bersabar dan melakukan usaha yang cukup keras soal pendidikan dan pengobatan.

Saling berbagi

Agar pengetahuan orangtua anak autis bertambah baiknya lakukan interaksi dengan sesama orangtua dengan kondisi yang sama. Saling berbagi informasi akan sangat membantu orangtua untuk membesarkan aanak autis. Hal ini juga menjadi pendukung secara mental ketika orangtua merasa lelah dengan usahanya. Terbukalah kepada orang lain karena dengan demikian akan mendapatkan banyak info ketika mengurus anak.

Memilih informasi

Informasi yang diterima memang cukup banyak namun orangtua tetap harus memilih dan memilah informasi seputar autisme. Persoalan autisme dihadapkan dengan banyak kometar, tanggapan hingga mitos tentang terapi anak autis. Beberapa informasi bisaa jadi benar bisa jadi juga salah, sehingga orangtua perlu berhati-hati saat menyerap informasi. Pilih informasi yang memiliki alasan logis, memiliki riwayat kesuksesan yang cukup banyak dan konsultasikan dengan dokter.

Jangan jadikan bahan olokan

Pakar autisme, Melly Budhiman, menceritakan bahwa ada beberapa anak autis yang berhasil masuk ke sekolah regular setelah melakukan terapi. Tentu saja hal ini adalah kemajuan yang cukup berarti bagi orangtua dan seorang penderita autis. Sayangnya, dalam berbagai kesempatan, anak autis mendapatkan bullying atau menjadi bahan olokan hingga mendapatkan tindakan kekerasan. Sang anak pun menjadi trauma dan enggan kembali bersekolah.

Tidak lupa istirahat

Menghadapi anak autis membutuhkan energi yang cukup besar, jadi selain bersabar, orangtua juga harus pandai mengendalikan diri. Ada beberapa orangtua yang menghabiskan waktu beristirahatnya dengan refreshing sejenak, jalan-jalan, membaca buku atau nongkrong di café bersama kawan ketika sedang tidak ingin berurusan dengan autisme.

Intinya orangtua dengan anak autisme jangan menutup diri untuk bersosialisasi dengan orangtua non-autis. Hal ini bisa menjadi penyemangat Anda ketika pulang ke rumah dan berurusan dengan autisme lagi. Stress hilang energi pun kembali penuh dan tidak akan berdampak secara emosional kepada sang anak.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.