Anak
Tingkatkan Kualitas Hidup, Penderita Autis Ini Pilih Tari Balet
Seorang penderita autis Philip Martin-Nelson (20) diketahui memiliki kualitas hidup yang meningkat setelah mengikuti kelas tari balet. Martin sendiri sudah didiagnoa autism berat sejak ia masih kecil. Di usia tiga tahun, Martin enggan melakukan kontak mata dengan orang, enggan disentuh orang lain dan tidak mampu berbicara.
Mengalami autisme membuat Martin memiliki dunianya sendiri namun ia juga sangat bergantung pada orang lain. Banyak orang disekitarnya mengatakan Martin selamanya tidak akan pernah bisa hidup sendiri ataupun menjaga dirinya sendiri.
Martin dikutip dari foxnews.com mengatakan orangtuanya mencarikan metode terapi untuk anak-anak autis. Mulanya ia didaftarkan klub olahraga dan senam, hingga akhirnya ia memilih mengikuti aktivitas menari balet. Efek samping dari mengikuti kelas menari balet ini justru membuat kualitas hidup Martin meningkat.
Ketika usia 6 tahun, Martin terdaftar resmi di kelas balet. Sebelumnya ia juga mengikuti aktivitas menari balet yang membuatnya mampu berbicara dan mampu mengatakan keinginannya untuk menekuni tari balet ini.
Martin, setelah mengikuti kelas menari balet merasa lebih fokus, dan untuk pertama kalinya ia merasa ingin melakukan sesuatu dan memperhatikan kegiatan yang dijalaninya ini.
Dunia medis sudah membuktikan bahwa menari balet memang sangat berpengaruh pada segala aspek kehidupan. Seperti yang dijalani Martin selama ini, di waktu makan siang ia sangat senang bermain music dan menari.
Hasil kerja keras yang diperoleh Martin untuk membuat dirinya lebih fokus pada menari balet adalah ia tercatat sebagai penari utama di Les Balet Trockadero de Monte Carlo, yakni perusahaan balet terkemuka dengan semua muridnya adalah laki-laki.
Tari balet benar-benar menyelematkan hidup Martin. Mungkin jika ia tidak memilih tari balet ini sebagai minatnya ia tidak akan pernah pulih dari autisme. Tidak hanya untuk Martin saja, bagi semua orangtua yang memiliki anak dengan diagnose autisme dapat menggunakan tari balet ini sebagai media terapi anak agar ia tumbuh lebih mandiri, fokus dan percaya diri.