Obat Pencair Kanker, Secercah Harapan Pengobatan Kanker

Sebuah obat baru ditemukan dan menjadi harapan baru dunia pengobatan kanker, dikembangkan oleh para peneliti di Amerika Serikat. Obat ini memang belum disetujui. Obat ini berupa senyawa idelalisib yang menjadi alternatif pengobatan kemoterapi yang notabene membawa  efek samping bagi pendnerita.

Menurut tim peneliti tersebut, pil ini masih bersifat eksperimental yakni mengubah sejenis kanker mematikan menjadi penyakit kronis yang mudah dikendalikan seperti hipertensi. Apabila obat ini disetujui maka obat ini berguna untuk kanker leukemia yang umum terjadi.

Leukemia Limpositik Kronis (CLL) merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang sel-sel B di dalam sistem imum manusia yang memproduksi antibody. Padahal antibodi ini adalah garda depan untuk melawan bakteri dan virus yang masuk ke tubuh manusia. Sel-sel B yang dikenai kanker akan terakumulasi dan menyerang kelenjar limfa yang berbentuk kacang di bawah tangan dan selangkangan hingga menyebabkan infeksi. Kelenjar ini membengkak pada berbagai kasus CLL.

Seorang peneliti yang terlibat dalam eksperimen ini Richard Furman dari Weil Cornell Medical College di New York menjelaskan obat idelalisib ini jika diminum dia kali sehari akan mencairkan kanker hingga hilang. Arti “mencair” ini adalah kelenjar – kelenjar limfa yang membengkak akan menciut dalam beberapa hari.

Umumnya pengobatan CLL dilakukan secara standar berupa Rituxan, yakni obat seduhan untuk menghandurkan sel-sel B yang mengandung kanker. Rituxan ini hanya dikonsumsi sebelum pasien kambuh saja. Kemudian ada rangkaian kemoterapi  yang menyebabkan leukeumia lama kelamaan akan melawan Rituxan. Akibatnya pasien tidak lagi merespon dan kanker dapat mematikan pasien.

Penggunaan idealisib ini diharapkan menjadi toleransi dan e fektif untuk mengubah CLL dari penyakit mematikan menjadi penyakit kronis layaknya tekanan darah tinggi. Pasien hanya cukup mengendalikan CLL ini hanya dengan mengonsumsi obat saja. Penelitian ini diterbitkan di The New England Journal of Medicine.

Obat idelalisib.