Olahraga
Meski Bertubuh Bugar Seseorang Bisa Saja Tidak Kuat Berlari
Training sudah menjadi aktivitas Anda secara rutin, namun Anda masih lemah ketika harus berlari jauh. Memang ada beberapa orang yang dikaruni dengan fisik bugar namun tetap tidak kuat berlari. Hal ini pasti disebabkan oleh gen bawaan di dalam tubuh Anda.
Ini memang terjadi, namun Anda juga pasti penasaran dengan para pelari yang sukses menyelesaikan perlombaan lari jarak jauh tanpa merasa lelah sedikitpun. Berikut penjelasannya:
Para peneliti telah menemukan fakta bahwa para pelari sukses disamping melakukan latihan secara intens ternyata juga memiliki gen yang menghasilkan sedikit keratin kinase dan mioglobin. Kedua elemen merupakan protein di dalam darah yang berkaitan dengan kerusakan otot di tubuh manusia, atau disebut juga ‘protein beracun bagi otot’.
Jika kedua elemen ini semakin sedikit dimiliki oleh tubuh maka akan semakin sedikit potensi kerusakan serat otot. Akibatnya, seperti yang terjadi oleh para pelari sukses, kemampuan berlari mereka menjadi lebih baik.
Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Spanyol yang menganalisis tujuh gen dari 71 pelari marathon berpengalaman sehingga diperoleh kesimpulan tersebut.
Di dalam penelitian ini dilakukan pengukuran tingkat kerusakan otot pada masing-masing partisipan dengan cara menguji sampel darah dan senyawa yang dilepaskan otot ketika tegang atau rusak, seperti setelah marathon atau berlari jauh.
Lari marathon diperlukan setidaknya 30.000 langkah, dan kaki akan menahan berat badan pelari sebesar 1,5 dan 3 kali pada setiap langkahnya. Kerusakan yang lebih besar pada serat otot akan membuat seseorang cepat lelah saat bergerak.
Menurut para ilmuwan, temuan ini bukan menjadi alasan Anda untuk berhenti berlarih. Meski memang ada profil genetik yang membuat orang kuat berlari jauh namun dengan pelatihan khusus tetap diperlukan untuk mempersiapkan tubuh sebaik mungkin.
Nah, jika Anda yang jarang berlari atau memang tidak kuat berlari hal ini bisa diimbangi dengan berlari dengan intensitas bertahap untuk mempersiapkan tubuh serta menurunkan kemampuan tubuh memproduksi kedua penghancur otot.