Kesehatan
4 Cara Mengurangi Risiko Cahaya Biru bagi Wanita
Kita semua menikmati indahnya langit biru, laut, dan bahkan mata orang yang kita cintai. Dan kita dapat melihat warna cerah tersebut karena cahaya biru alami. Namun cahaya biru yang dipancarkan oleh komputer, ponsel pintar, dan perangkat lain memiliki sisi buruknya.
Energi cahaya biru yang tinggi memungkinkannya menembus jauh ke dalam mata, mengirimkan sinyal ke kelenjar pineal di otak yang mengatur siklus tidur-bangun tubuh. Dan cahaya biru alami yang kita peroleh dari sinar matahari membantu menjaga siklus tersebut tetap sinkron sehingga kita mudah tertidur dan bangun dengan perasaan segar.
Namun cahaya biru juga dipancarkan oleh berbagai perangkat modern. Ini merupakan masalah, karena terlalu banyak cahaya biru dapat berdampak pada tubuh dengan berbagai cara yang tidak diinginkan:
Cahaya biru mempengaruhi tidur
Paparan cahaya biru buatan yang berlebihan menguras tenaga wanita, tegas Steven Gundry, MD, penulis The Energy Paradox.
“Saat ini, ponsel, TV, komputer, dan lampu LED memancarkan cahaya biru dalam jumlah besar. Mata dan sistem saraf kita tidak dirancang untuk menanganinya, sehingga ritme sirkadian kita menjadi terganggu.”
Ditambah lagi, cahaya biru mengganggu hormon tidur melatonin, kata spesialis tidur Michael Breus, PhD. “Saat cahaya biru mengenai sel melanopsin di mata, mereka mengirimkan sinyal ke kelenjar pineal yang memproduksi melatonin, memerintahkannya untuk mematikan keran melatonin.” Hasilnya: kesulitan tidur dan kelelahan keesokan harinya.
Cahaya biru memengaruhi penglihatan
Menurut American Optometric Association, cahaya biru dari sumber seperti lampu LED, monitor komputer, dan tablet dapat berdampak negatif pada penglihatan seiring berjalannya waktu.
Seperti yang ditunjukkan oleh para peneliti di Investigative Ophthalmology & Visual Science, penggunaan perangkat pemancar cahaya biru telah dikaitkan dengan penglihatan kabur dan kelelahan mata.
Cahaya biru memicu sakit kepala
Bukan rahasia lagi bahwa menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar dapat menyebabkan sakit kepala yang merupakan gejala khas dari sindrom penglihatan komputer (CVS).
Namun menurut penelitian di jurnal Internal Medicine, cahaya biru yang kita peroleh dari komputer, TV, dan pencahayaan dalam ruangan menstimulasi sel ganglion kontinental fotosensitif untuk memicu migrain. Faktanya, penelitian mereka menunjukkan bahwa paparan cahaya biru yang tinggi meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan migrain sebesar 46%.
Apakah Anda lelah karena paparan cahaya biru yang berlebihan?
Penelitian telah mengidentifikasi berbagai gejala yang disebabkan oleh kelebihan cahaya biru. Jadi jika Anda mengalami hal berikut, paparan cahaya biru yang berlebihan bisa menjadi penyebabnya:
o Kelelahan
o Kabut otak
o Kesulitan tidur
o Meningkatnya rasa lapar
o Sakit kepala
o Kelelahan mata
o Penglihatan kabur
o Mata kering
Cara mudah mengakali paparan cahaya biru berlebih
Mengingat ketergantungan kita pada teknologi yang semakin meningkat, mustahil untuk sepenuhnya menghindari cahaya biru buatan. Untungnya, ada strategi sederhana yang dapat mengatasi paparan berlebih dan dampak mengganggunya. Berikut saran para ahli untuk mengatasi pengaruh cahaya biru terhadap tidur, penglihatan, dan lainnya:
Blokir blues di malam hari
Dr Gundry menyarankan mengunduh aplikasi untuk komputer dan ponsel cerdas Anda daripada emisi yang lebih rendah, seperti Twilight atau f.lux. (Di iPhone, gunakan mode Night Shift).
Dan Breus menyarankan untuk memakai kacamata berwarna kuning yang menyaring cahaya biru selama 1-1/2 hingga 2 jam sebelum tidur. Dalam sebuah penelitian di Universitas Columbia, strategi ini meningkatkan total waktu tidur sebanyak 30 menit sekaligus meningkatkan kualitas tidur dalam satu minggu.
Pensiunkan e-reader Anda lebih awal
Membaca adalah cara yang bagus untuk bersantai di malam hari. Namun untuk mendapatkan energi optimal di hari berikutnya, pilihlah buku daripada e-reader.
Melakukan hal ini mengurangi paparan cahaya biru sehingga melatonin yang merangsang tidur meningkat pada saat yang seharusnya. Dan dalam sebuah penelitian di Harvard, orang-orang yang membaca buku tertidur lebih cepat dibandingkan rekan-rekan mereka yang membaca e-reading.
Ditambah lagi, mereka yang menggunakan e-reader membutuhkan waktu berjam-jam lebih lama untuk bangun sepenuhnya dan merasa waspada keesokan paginya dibandingkan pembaca buku.
Keluarlah di bawah sinar matahari
Pergi ke luar untuk berjalan-jalan di pagi atau sore hari tidak hanya memberi Anda istirahat dari perangkat yang memancarkan cahaya biru, tetapi juga membantu mengimbangi efek yang menguras tenaga.
Alasannya: Panjang gelombang cahaya merah di bawah sinar matahari sangat kuat pada saat-saat seperti ini. “Ini penting, karena lampu merah membantu mengatur ulang jam sirkadian kita,” kata Dr. Gundry.
Pertimbangkan suplemen
Pigmen tumbuhan yang dikenal sebagai lutein, zeaxanthin dan mesozeaxanthin berjalan ke mata saat dikonsumsi, menutupi retina untuk melindungi dari cahaya biru.
Dan dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal Foods, melengkapi dengan nutrisi secara signifikan meningkatkan kualitas tidur sekaligus mengurangi sakit kepala, kelelahan mata, dan kelelahan mata hanya dalam waktu 3 bulan.