Mengatakan Anak Pintar Justru Berdampak Buruk pada Prestasinya

Memiliki putra-putri yang pintar, siapa orangtua yang tidak bangga terhadap prestasi mereka. orangtua akan sering memuji dengan ucapan “pintar sekali”, “excellent”, atau “keren sekali kamu Nak!” Perlu diketahui bahwa pujian-pujian positif kepada anak tidak selalu baik hasilnya untuk tumbuh kembang anak.

Sebuah studi mengatakan bahwa anak-anak yang terbiasa dipuji dirinya pintar, mereka akan merasa cukup pintar atau cerdas sehingga akibatnya kurang menyimak atau memperhatikan pelajaran di sekolah.

Di dalam studi ini dijelaskan bahwa memberitahu anak-anak bahwa mereka pintar justru menyebabkan hasil terbalik dari anggapan kecerdasan dapat tumbuh dan berubah suatu waktu. Anak-anak kemudian akan menganggap kecerdasan mereka adalah keturunan genetik serta tidak diperoleh dari keterampilan yang diasah.

Menanggapi hasil studi ini, disarankan kepada orangtua untuk mengubah bentuk pujian kepada anak-anak ketika mereka akan memberikan pujian yang baik kepada mereka.

Daripada mengatakan anak pintar atau cerdas secara langsung, pujilah hasil kerja kerasnya. Misalnya dengan kalimat, “Wow, kamu mengerjakan tugas dengan berhasil”, atau “Wah, sepertinya kamu sangat menyukai pelajaran ini, hasil belajarmu bagus”. Usaha yang dia lakukan adalah sesuatu yang perlu dipuji bukan dari kepintarannya semata.

Tidak semua anak harus dipuji pintar, sebab dengan menegur kesalahannya sebenarnya merupakan bahan untuk anak-anak bisa belajar lebih baik lagi.

Dr hans Schroded, psikologi, mengatakan biasanya ketika anak-anak melakukan kesalahan orangtua cenderung memarahinya atau malah menghindar dari kesalahan anaknya. Orangtua akan mengatakan “Kamu bodoh, begini saja tidak bisa” atau “Sudah-sudah, pelan-pelan nanti kamu juga bisa mendapatkan nilai bagus”.

Setelah mengatakan hal tersebur orangtua tidak memberikan kesempatan untuk mencari tahu letak kesalahannya. Sangat diharapkan kepada orangtua, ketika si buah hati melakukan kesalahan, orangtua bisa membantunya untuk belajar tidak mengulangi kesalahan, mencari penyebabkan kesalahan serta membantu mereka mencari jalan keluar.