Previous
Next
  • Home
  • »
  • Hobi
  • » Keputihan Saat Berlari, Apakah Kondisi Ini Wajar?

Hobi

Keputihan Saat Berlari, Apakah Kondisi Ini Wajar?

 

Bagi masyarakat urban, lari rupanya juga menjadi sebuah bagian dari gaya hidup mereka. Tidak sekedar sebagai aktivitas olahraga, namun ajang lomba lari yang kerap diselenggarakan pun diikuti oleh peserta yang bukan dari atlit lari. Dengan animo masyarakat yang tinggi, pantaslah jika lari menjadi hobi popular para pecinta hidup sehat.

Untuk beberapa orang yang memulai hobi lari, masalah yang kerap muncul adalah berhubungan dengan kondisi area genital. Dialami oleh sebagian wanita, mendapati bahwa area Miss V-nya cenderung lebih lembab dan mengeluarkan cairan lebih banyak setelah berlari.

Keputihan yang dialami tidak seperti biasanya, namun jangan langsung panik. Menurut Julie M. Levitt, M.D, dokter spesialis kandungan, kondisi ini dianggap normal. Dokter yang juga seorang pelari marathon ini menuturkan bahwa lari tidak membuat tubuh memproduksi cairan putih yang membuat area genital tidak nyaman.

Cairan putih ini keluar karena gerakan saat berlari. Ketika fisik banyak bergerak maka terjadi peningkatan tekanan di area perut.

Apalagi lari juga termasuk olahraga dengan intensitas tinggi. Sehingga tubuh lebih cepat bereaksi ketika mengalami tekanan. Ibaratkan perut adalah botol saus yang dihentak-hentakkan dan mengeluarkan semua isinya.  Proses ini juga membuat cairan Miss V keluar lebih banyak.

Jika keputihan membuat Anda tidak nyaman, Julie menyarankan untuk mengenakan panty liner tipis sebelum berlari. Pastikan juga Anda mengenakan  celana dalam bebrahan katun atau material lain yang mudah menyerap keringat.

Namun perhatikan, jika keputihan tidak berhenti meskipun Anda tidak berlari, serta dibarengi dengan gejala kemerahan atau gatal-gatal, bisa jadi Mis V Anda mengalami infeksi jamur dan bakteri. Selain itu pH di area genital yang tidak seimbang juga membuat area tersebut lebih lembab dari kondisi normal.

Nah, untuk mencegahnya, setelah berlari usahakan untuk mengganti panty liner dan celana dalam. Celana dalam yang terlalu lembab menyebabkan infeksi jamur dan bakteri. Jika kondisi ini tidak kunjung sembuh maka Anda wajib memeriksakan ke dokter ahli.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.