Tak Ada Salahnya Lho Bund! Membiarkan Anak-Anak Bosan Selama Karantina

Dengan minggu kedua penguncian berlangsung, banyak orang tua tidak yakin tentang bagaimana membuat anak-anak mereka sibuk terus menerus.

Walaupun mendorong anak-anak untuk membaca buku atau menyuruh mereka membantu di rumah adalah cara yang bagus untuk membantu mereka membangun keterampilan untuk jangka panjang, membiarkan anak-anak Anda bosan juga sama pentingnya.

Orang tua melihatnya sebagai tugas mereka untuk memastikan bahwa anak mereka tidak bosan, tetapi ketika kita berbicara dengan seorang ibu, kita mengetahui bahwa yang terjadi adalah sebaliknya.

"Aku membiarkan putriku bosan!" kata Ritu Gorai, COO dari JAMM's Network (Journey About Mast Moms).

Dia menguraikan, "Tidak apa-apa jika dia bosan. Dia akan jauh lebih terbuka terhadap kreativitas; dia akan lebih bersemangat untuk mencoba hal-hal baru. Saya membiarkan dia melakukan apa-apa dan menikmati melamun. Sayangnya, anak-anak kota berada dalam mode treadmill yang konstan ini. Itu selalu tentang melakukan sesuatu. Jadi bagi saya, memberi dia ruang untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan adalah penting.”

Dan penelitian mendukung apa yang dikatakan Ritu. Ada kaitan antara kebosanan dan kreativitas. Ketika Anda membiarkan anak-anak Anda bosan, mereka dibiarkan bergantung pada diri mereka sendiri untuk dihibur. Dengan demikian, pikiran kreatif mereka mendapatkan minyak yang dibutuhkan untuk meningkatkan mesin artistik.

Mereka kemudian dapat merumuskan sendiri hal-hal menarik yang dapat mereka lakukan untuk membuat mereka tetap termotivasi.

Selain itu, kreativitas tidak linier. Itu bukan sesuatu yang bisa dipaksakan atau persamaan yang akan mengarah pada hasil yang diinginkan, karena kreativitas tergantung pada variabel. Pikiran bawah sadar anak Anda membutuhkan ruang untuk memikirkan solusi untuk masalah yang ada, alias kebosanan.

Ini adalah ketika pemikiran lateral mereka ikut bermain. Pemikiran lateral adalah ketika kita harus menemukan solusi berbeda untuk satu masalah.