Previous
Next

Masakan Nusantara

Belum Ramadhan Rasanya Kalau Belum Memasak Rendang ala Padang

 

Merasakan rendang istimewa di bulan Ramadhan, maka Anda tak boleh melewatkan rending daging sapi dari Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang. Bagi warga masyarakat Padang, Sumatera Barat, rending merupakan makanan wajib untuk menu sahur dan berbuka keluarga di rumah. Mengapa rending ini sangat begitu istimewa?

Rupanya rendang adalah makanan wjaib pelengkap setiap bulan Ramadhan tiba. Meskipun harga daging sapi selalu mengalami kenaikan menjelang Ramadhan hingga perayaan Hari Idul Fitri, hal ini tak menyurutkan ibu-ibu di Sumatera Barat untuk menyuguhkan hidangan ini di meja makan keluarga mereka.

Menurut CNN,  rendang adalah salah satu menu terenak di dunia dalam surveinya di tahun 2011. Rendang ini tidak hanya terbuat dari daging sapi, namun juga ditambah bumbu-bumbu mulai dari kelapa yang sudah tua, cabai giling, bawang putih, bawang merah, serai, jahe dan kemiri.

Santan kelapa harus diperas dengan tekstur yang sangat kental kemudian dimasukkan dalam kuali dengan api kecil. selama proses merebus santan, masukkan bumbu giling halus dan usahakan untuk terus diaduk agar tidak hangus dan bumbu tercampur rata. Setelah santan mulai berubah menjadi kecokelatan dan mengeluarkan minyak itu artinya daging sapi yang telah dipotong-potong di masukkan sambal diaduk.

Jika daging sapi sudah masak, namun kuah belum kering akan dimamakan kalio atau gulai kambing. Untuk menghasilkan rendang khas Padang, maka masakan harus terus diaduk sampai kuah berubah berwarna cokelat kehitamangan dan mongering.

Uniknya bagi warna masyarakat Padang, mereka akan mengirim masakan rendang mereka ke keluar kota, seperti di Jawa untuk anak-anak mereka yang sedang merantau. Mereka ingin anak-anak tetap merasakan puasa ala Padang meskipun sedang di kota orang.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.