Apa yang Harus Dikatakan kepada Seseorang yang Sedang Berduka

Dalam satu momen di kehidupan Anda, mungkin Anda pernah mendengar kabar duka tentang kerabat, keluarga, rekan kerja atau tetangga meninggal dunia.

Anda kemudia datang bertakziah hanya untuk menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang yang ditinggalkan.

Ketika seseorang dalam hidup Anda sedang berduka, mungkin sulit untuk mengetahui bagaimana menanggapinya. Melansir dari Good Housekeeping, berikut beberapa hal menurut seorang ahli dari Thea Gallagher., PsyD, asisten profesor klinis di Departemen Psikiatri di NYU Langone Health, dan spesialis kesehatan mental dan kecemasan.

Katakan sesuatu

Anda mungkin khawatir mengatakan hal yang salah kepada orang yang sedang berduka. “Sebenarnya, merasa tidak nyaman itu normal,” kata Dr. Gallagher. “Itu normal untuk tidak tahu persis apa yang harus dikatakan. Kami merasa ada hal yang tepat untuk dikatakan, tetapi orang hanya ingin merasa seperti Anda ada di sana dan mendukung serta tersedia secara emosional.

Tidak apa-apa untuk sekadar mengatakan Anda ikut beruka; bahkan tidak apa-apa untuk mengatakan bahwa Anda benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Dengarkan jika mereka perlu berbicara; tetap mendengarkan meskipun mereka mengatakan hal yang sama berulang kali. Jangan merasa Anda perlu mengisi kesunyian juga.

Terkadang hanya duduk dengan seseorang adalah kenyamanan yang mereka butuhkan. “Perlu diingat bahwa lebih sedikit lebih baik,” kata Dr. Gallagher. "Kamu tidak akan bisa menghilangkan rasa sakit mereka tetapi hanya dengan mengatakan 'Maafkan aku' dapat membantu."

Hindari basa-basi

Saya berasumsi beberapa orang terhibur oleh ucapan otomatis yang cenderung keluar dari mulut orang pada saat kesedihan. Ini adalah daftar tentang hal-hal yang dikatakan orang yang sebenarnya tidak membantu.

"Dia berada di tempat yang lebih baik." (Tidak, dia tidak, tinggal di sini bersama kami akan menjadi tempat yang lebih baik.) "Kamu beruntung dia pergi begitu cepat." (Beruntung?! Lihatlah betapa terkejutnya kita.) "Tuhan hanya mengambil yang baik." (Jelas tidak benar, dan tidak membantu karena saya tidak religius.)

Menurut pendapat saya, jauh lebih nyaman mendengar sedikit ingatan spesifik tentang orang tersebut, jika Anda mengenalnya. Menurut Dr. Gallagher: “Tentang kata-kata hampa. Anda bisa mengatakan sesuatu seperti, 'Dia pria yang luar biasa, saya memiliki kenangan indah tentang dia.' Tetapi mengatakan hal-hal yang lebih umum seperti, 'Anda memiliki begitu banyak hal lain dalam hidup Anda yang berjalan dengan sangat baik' mungkin tidak berguna."

Ketika berbicara tentang kehidupan setelah kematian, dia menyarankan agar orang yang berduka mengungkitnya terlebih dahulu: “Jika mereka mengungkapkan kehidupan setelah kematian sebagai sesuatu yang menghibur mereka — katakanlah, bahwa mereka merasa kerabat mereka sedang mengunjungi mereka — Anda dapat mendorongnya dan mengatakan , 'Itu pasti perasaan yang sangat indah.' Pimpin apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang, dan dukung mereka di mana pun mereka berada

Tawarkan cara spesifik yang dapat Anda bantu

"Beri tahu saya jika ada yang bisa saya lakukan" tidak terlalu membantu, meskipun itu berasal dari tempat kemurahan hati dan cinta. Penting untuk tidak membebani orang tersebut, kata Dr. Gallagher.

Seringkali, mereka tidak akan tahu apa yang mereka butuhkan, atau mereka merasa terlalu tenggelam untuk mencari bantuan, atau mereka tidak ingin menelepon Anda dan katakan, "Bisakah Anda menjemput anak saya di sekolah hari ini?"

Jangan menganggap Anda juga tahu apa yang mereka butuhkan. Anda dapat menelepon dan berkata, "Saya akan pergi ke toko kelontong—apa yang bisa saya belikan untuk Anda?" Atau “Saya membuat lasagna dalam jumlah besar — apakah keluarga Anda memakannya? Saya bisa mengantarkan beberapa.” Atau "Saya mengajak anak-anak saya bermain bowling—apakah anak Anda ingin ikut?" Atau sederhananya: "Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk Anda hari ini?"

Singkirkan pertanyaan tidak nyaman Anda

Ini mungkin tidak perlu dikatakan, tapi ini dia. Jika Anda tidak mengetahui keadaan kematian seseorang, Anda mungkin penasaran. Simpan pertanyaan itu untuk diri sendiri. Hal yang sama berlaku untuk pertanyaan mengganggu lainnya. Saat suami saya bangun, seseorang bertanya kepada saya mengapa kami tidak memiliki peti mati yang terbuka

Bertahun-tahun sebelumnya, saat ayah saya bangun, seorang teman lama yang tahu dia meninggal di rumah bertanya kepada saya bagaimana kami membawa jenazahnya ke rumah duka. Aku tidak bercanda. Ingin tahu semua yang Anda inginkan, tetapi simpan pikiran itu dengan aman di dalam.

Jangan menceritakan pengalaman berduka Anda

Ketika seseorang sedang berduka, merupakan hadiah yang luar biasa untuk mendengarkan apa pun yang ingin mereka bagikan. Namun, tahan godaan untuk masuk dan memberi tahu mereka pengalaman Anda sendiri dengan kesedihan dan kematian atau memberi nasihat berdasarkan kehidupan Anda sendiri. Simpan cerita Anda tentang kematian ayah Anda yang serupa untuk waktu yang sangat lama—kecuali, tentu saja, jika mereka bertanya.

“Terkadang jika orang tahu Anda juga mengalami kehilangan besar, mereka ingin mendengar tentang pengalaman Anda dengan harapan Anda dapat memberi mereka kenyamanan, dan perasaan bahwa ini akan menjadi lebih baik pada akhirnya,” kata Dr. .Gallagher.

Bagi saya, sangat sulit untuk menghadapi kesedihan histeris orang lain ketika saya berusaha keras untuk menahannya, walaupun saya menyadari orang yang berbeda dan budaya yang berbeda mungkin tidak bereaksi seperti ini.

Tetap Hadir

 “Penting untuk hadir,” kata Dr. Gallagher. “Baik untuk terus mengakui bahwa kesedihan mereka akan berlangsung lama, karena mereka mungkin merasa, 'Sudah sebulan, saya seharusnya merasa lebih baik.' Penting untuk terus bertanya kepada orang tersebut, 'Bagaimana kabarmu? Bagaimana perasaanmu hari ini?’ Teruslah melapor.”