Previous
Next

Dunia Kerja

Tips Mengurangi Kebiasaan Bekerja Multitasking

 

Multitasking tidak membuat orang cerdas secara emosional, dapat dipastikan orang tersebut mengalami kerusakan otak. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mencantumkan syarat multitasking ini saat merekrut karyawan baru.

Disampaikan oleh Ryan College, masih banyak pebisnis ternama yang menyebut multitasking sebagai kemampuan yang perlu dimiliki oleh kandidat.

Untuk itulah, Ryan College menyarankan empah hal yang sebaiknya dilakukan oleh para perusahaan dan karyawan. Tujuannya untuk mencegah penurunan kecerdasan emosional dan peningkatan jumlah karyawan yang berisiko kerusakan otak.

1. Menjadwalkan waktu khusus yang tak bisa diganggu

Saat bekerja, ada waktu dimana Anda perlu memusatkan perhatian pada satu tugas, sayangnya hal ini kerap terganggu oleh telepon pintar. Nah, jadwalkan waktu lima hingga sepuluh menit setelah menghabiskan waktu 30 menit berkonsentrasi pada tugas. Lima menit tersebut bisa Anda gunakan waktu untuk coffee break sembari mengecek ponsel pintar Anda.

2. Memasang Aplikasi Blokir-Distraksi

Anda perlu mengaktifkan aplikasi anti-distraksi yang tersemat pada telepon pintar. Tujuannya untuk melawan keinginan mengintip notifikasi dari media sosial atau bermain game. Perlu  waktu khusus Anda untuk berkonsentasi mengisi table tugas atau menulis laporan.

3. Menyempatkan waktu untuk meditasi atau yoga

Di sela-sela istirahat, Anda bisa menyempatkan waaktu untuk meditasi atau yoga, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan fokus bekerja atau konsentasi. Cara ini juga bisa mengurangi stress yang sering menumpuk di ujung hari. Cara ini juga mampu mengurangi kebiasaan multitasking. Lebih disarankan kepada perusahaan-perusahaan untuk memberikan fasilitas kelas yoga atau meditas di kantor kepada para karyawan mereka di waktu-waktu tertentu.

4. Memperpendek jam kerja per minggu

Jam kerja sebaiknya lebih bisa diperpendek, misalnya menjadi 32 jam atau 25 jam per minggunya. Memperpendek jam kerja dapat membuat karyawan terpacu semangatnya untuk menyelesaikan pekerjannya lebih cepat. Karyawan juga mudah termotivasi saat bekerja, bekerja lebih efisien, lebih fokus dan tidak mudah terganggu.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.