Otomotif
Mengapa Anda Tidak Harus, Pernah Mengikuti Teman Saat Berkendara
Kita semua tahu SMS ketika mengemudi adalah ide yang sangat buruk. Namun, sorotan saat ini adalah kebiasaan mengemudi yang umum lainnya, yang mungkin kita percaya tidak berbahaya tetapi dapat menyebabkan perjalanan yang tidak menentu, berbahaya, dan sering mengarah pada kecelakaan mobil.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Arizona State University, yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers, jurnal open-access, menemukan bahwa mengikuti teman di dalam mobil dapat menyebabkan manuver mengemudi yang berisiko. Karena takut tersesat, pengemudi di belakang mobil dapat mengemudi lebih cepat, lebih tidak menentu, atau lebih dekat ke mobil di depan, belum lagi lampu lalu lintas loncat.
Peneliti Robert Gray, seorang Profesor di bidang Rekayasa Sistem Manusia, mengungkapkan bahwa penelitian ini terinspirasi oleh analisis kecelakaan yang ia lakukan untuk kasus pengadilan, di mana seorang pengemudi terluka parah dalam skenario "mengikuti seorang teman".
Gray dan timnya merekrut siswa Arizona State University dengan lisensi mengemudi yang valid untuk berpartisipasi dalam simulasi mengemudi. Pertama-tama, para siswa diminta untuk berkendara ke mana pun mereka ingin di kota simulasi untuk mendapatkan gagasan tentang perilaku mengemudi dasar mereka, yang kemudian dibandingkan dengan bagaimana mereka berkendara ketika dipandu oleh sistem navigasi dan juga ketika diminta untuk “mengikuti teman di mobil di depan.
”Para peneliti mengukur kecepatan umumnya, jarak ke mobil di depan mereka, dan waktu yang mereka tempuh untuk berganti jalur. Para peneliti bahkan menyajikan bahaya untuk melihat apakah perilaku pengemudi berubah di bawah skenario mengemudi yang berbeda.
"Kami mengamati perubahan perilaku yang meningkatkan kemungkinan terlibat dalam kecelakaan," kata Dr. Gray kepada Science Daily.
Secara khusus, pengemudi melaju lebih cepat dan lebih tidak teratur ketika mereka mengikuti seorang teman. Mereka juga melaju lebih dekat ke mobil di depan dan membuat perubahan jalur lebih cepat, dibandingkan dengan bagaimana mereka melaju dalam kondisi normal ketika diarahkan oleh sistem navigasi.
Selain itu, ketika dihadapkan dengan bahaya dalam simulasi "mengikuti teman", para pengemudi lebih cenderung melakukan gerakan yang lebih berisiko — memotong di depan seorang pejalan kaki menyeberangi jalan dan melompat lampu lalu lintas.
“Penting untuk dicatat bahwa dalam simulasi kami, pemimpin dan kendaraan lain di sekitar mereka tidak melanggar undang-undang, jadi pengikut tidak hanya meniru perilaku mengemudi yang berisiko yang mereka lihat dari orang lain,” kata Dr. Gray.
Jadi lain kali Anda menuju tujuan baru, untuk Anda sendiri — dan orang lain — keselamatan, lihat peta sebelum berangkat, atau gunakan sistem navigasi alih-alih mengandalkan teman untuk memimpin.