Tengok Jenis-Jenis Umbi di Indonesia (bagian1)

Tak hanya padi-padian, sagu dan sukun saja yang bisa tumbuh di Indonesia, namun juga umbi-umbian. Kesemuanya itu merupakan bahan pokok yang mengandung karbohidrat, baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi seimbang.

Sayangnya, pemerintah tidak terlalu memperhatikan umbi-umbian di tanah Indonesia. Selain hanya memikirkan impor beras dari negara  lain, umbi-umbian yang bisa tumbuh dimana saja hanya dibiarkan terbengkelai di hutan atau pinggir kebun. Ingat, beberapa negara sudah tertarik dengan bibit umbi yang di Indonesia. Berikut ini beberapa jenis umbi yang menjadi daya tarik negara lain:

1. Gadung

Umbi gadung (Discorea hispida) sudah lama dimanfaatkan untuk kuliner Nusantara dan menjadi lirikan negara lain. Umbi gadung ini menjadi sangat mencengangkan karena mengandung racun mematikan namun masih bisa disantap.

Karena mengandung racun ini, hewan herbivore dan babi hutan tidak mau menyantapnya. Pada jaman dulu, umbi gadung digunakan sebagai racun ikan dan mata panah, serta obat luka untuk sifilis. Bayangkan, hanya sebesar buah apel, umbi gadung bisa membunuh pria dewasa setelah enam jam. Racun pada umbi gadung menyebabkan rasa kantuk, lelah, pusing, muah, muntah darah, tenggorokan terasa terbakar dan rasa tercekik.

Anehnya, wanita Indonesia yang jaman dulu yang belum mengenal pendidikan modern mampu membuat gadung layak disantap terlepas dari racunnya. Umbi ini dijadikan makanan pengganti beras, ada juga yang diolah menjadi keripik kemudian diekspor ke luar negeri. Umbi gadung kaya akan karbohidrat, dan menjadi bahan obat-obatan herbal. Harganya cukup mahal sehingga bisa menjadi penghasilan yang menjanjikan jika dioleh dengan benar.

2. Ganyong

Ganyong, istilah lain yaitu kembang kana (Canna sp.) atau kembang tasbih sangat populer di Indonesia. Bijinya dironce menjadi kalung tasbih, dan umbi rimpangnya diolah menjadi tepung yang kaya karbohidrat yakni ganyong (Canna edulis Kerr.)

Umbi ini asalnya dari Amerika Serikat namun masuk ke Indonesia dan menyebar dari Sabang hingga Merauke. Ganyong memiliki dua macam yaitu merah dan putih. Ganyong merah mempunyai batang lebih besar, tahan kering, tahan sinar matahari, namun sulit menghasilkan biji. Hasil umbi lebih besar namun kadar patinya rendah. Biasanya jenis ini disantap setelah direbus.

Ganyong putih umbinya lebih pendek dan kecil, tahan kekeringan meskipun tidak kuat terkena sinar. Bisa menghasilkan biji yang bisa disemai menjadi bibit baru. Hasil umbi ini kadar patinya tinggi meskipun ukurannya kecil, dan bisanya hanya diolah untuk diammbil patinya. Ganyong ini sering dimanfaatkan selain untuk sumber karbohidrat juga untuk obat radang atau panas dalam.

3. Kentang Ireng

Indonesia memiliki tanah yang cocok untuk bertani kentang. Bibit kentang dari negeri Jepang masuk ke Indonesia sekitar tiga abad lalu. Ada jenis kentang endemik yang populer di Jawa dinamakan kembili (Solenostemon rotundifolius). Kembili ini berawalan huruf “k” berbeda dengan gembili (Dioscorea esculanta L.). Ukuran kentang ini kecil, bentuknya lonjong dan buat, kulitnya hitam. Oleh orang jawa disebut kentang kleci atau kentang ireng.

Kentang ireng ini sudah lama dibudidayakan sebagai sumber karbohidrat terutama di Jawa Barat. Meskipun sempat kalah popular dengan kentang impor di jaman Belanda namun kentang ireng masih diminati masyarakat Indonesia. Kentang ireng selain sumber karbohidrat juga mempunyai antioksidan dan antiproliferasi golongan triterpenic acid yang mampu mencegah tumbunya sel kanker.

Cara membuat racun ikan. Tips cara membuat racun ikan. Ganyong merah. Gambar buah ganyong. Umbi yang dari huruf k. Nama racun ikan. Http://img.carapedia.com/images/article/jenis sepeda anak1.jpg.

Obat racun ikan. Cara membuat racun panah. Membuat racun ikan alami. Cara membuat racun ikan dari bahan alami. Contoh jenis jenis tanaman umbi umbian. Tasbih (canna edulis ker.). Poto buah ganyong.

Jenis umbi umbian apa saja. Macam umbi. Bahan membuat racun panah. Poto buah sueg. Kandungan gizi pada suweg atau porang. Jenis umbi.