Wisata
Festival Pantang Makan Daging Thailand, Surga Dunia Kaum Vegetarian
Festival vegetarian terbesar se Asia Tenggara belum lama diselenggarakan di “Land of Smile” Thailand. Pesta perayaan tersebut dinamakan “Teskan Gin Jay” yang menjadi pesta para penganut vegetarian atau yang memantang daging.
Festival tersebut, yang dilaksanakan selama 10 hari pada bulan Oktober, merupakan acara tahunan yang sudah berlangsung selama 150 tahun lalu di kawasan wisata Phuket. Kini perayaan tersebut juga mulai menyebar ke seluruh Thailand, hingga akhirnya berpusat di Bangkok.
Thailand merupakan rumah kedua bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Para komunitas Tionghoa ini memutuskan menetap di Negeri Gajah Putih sejak generasi ketiga dan keempat.
Teskan Gin Jay di Thailand dilaksanakan berdasarkan agenda puasa 10 hari. Puasa ini berbeda dengan puasa kaum muslim yang tidak makan, minum dan tidak menuruti hawa nafsu dari matahari terbit sampai tenggelam. Namun di dalam perayaan vegetarian ini, para peserta menghindari konsumsi daging, alkohol dan aktivitas seksual.
Pantangan ini memiliki alasan yakni untuk menghindari nafsu kejahatan serta membersihkan tubuh dan pikiran. Konsumsi vegetarian selama festival dipercaya bisa memurnikan pikiran dan mencuci semua dosa besar para peserta. “Mirip seperti kita pergi ke kuil”, begitu yang disampaikan oleh Lamyu Manolai, pedagang makanan di festival tersebut.
Festival yang diselenggarakan di kawasan Pecinan Bangkok tersebut juga dihiasi dengan bendera kuning yang berkibar di sepanjang Yaowarat Road. Bendera ini menjadi lambing Teskan Gin Jay sedang diselenggarakan. Tentu saja, bendera tersebut menjadi pertanda Anda hanya akan menemukan menu vegetarian di sepanjang jalan tersebut.
Tidak hanya daging yang dihilangkan dalam menu, semua protein dari diet harian juga dihilangkan di dalam Teskan Gin Jay. Para penjual makanan hanya menjual protein dari nabati yang lebih baik untuk tubuh. Lain daripada itu, para peserta tetap bisa tergiur oleh citarasa semua makanan vegetarian meskipun tidak ada daging.
Misalnya a da nasi ubi panggang di dalam kuali tanah liat yang menjadi salah satu menu andalan. Si penjual, Jutharatn Charoensawang bersama keluarganya mengaku sudah tiga generasi menetap di Thailand, ia bersama keluarganya memercayai bahwa makanan tanpa daging adalah tiket menuju surga.
Harapannya, dengan festival tersebut, semua peserta yang berpuasa selama sepuluh hari bisa pergi ke surga.