Umum
Perayaan Imlek Identik Warna Merah, Simak Ulasannya
Bagi warga Tionghoa, perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina menjadi momen yang sangat penting. Di perayaan ini sanak keluarga akan berkumpul di dalam rumah dan saling melepas rindu.
Untuk menyambut perayaan Imlek ini, sejak dua minggu menjelang Imlek, orang Tionghoa sudah membersihkan rumah. Selain membersihkan rumah, mereka juga menghiasi rumah dengan berbagai pernak-pernik Imlek yang didominasi warna merah.
Perayaan Imlek yang didominasi warna merah ini menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa adalah karena cerita mitos yang terjadi di masa lalu. Jaman dahulu, hidup seorang iblis bernama Nian yang bermakna tahun. Di hari pertama tahun bulan, Nian akan mendatangi desa-desa dan merusak panen, rumah dan menculik penduduk desa tersebut.
Untuk mencegah kedatangan Nian setiap tahunnya, seseorang yang bijak menyuruh penduduk desa membuat kegaduhan menggunakan alat musik dan membakar petasan. Setiap rumah juga diwajibkan menggantung kertas berwarna merah, dan semua anak-anak di desa tersebut diharuskan berpakaian warna merah.
Solusi ini rupanya berhasil mencegah Nian masuk ke desa. Nian rupanya sangat takut dengan suara gaduh alat music dan warna merah. Sejak cara ini dilakukan, Nian juga tak pernah datang lagi untuk mengacau desa. Sejak saat itu, di awal tahun bulan Cina dijadikan perayaan Imlek yang serba merah.
Seiring berjalannya waktu, seperti yang dijelaskan oleh Ahok, Gubernur Jakarta, warna merah pada perayaan Imlek dijadikan simbol hoki atau keberuntungan dan kebahagiaan. Symbol keberuntungan ini juga ditunjukkan dengan pembagian angpao pada anak-anak, agar mereka tumbuh dewasa dan mendapat keberuntungan melimpah.