Orang Kerap Keliru 5 Hal Saat Menggosok Gigi

Menggosok gigi adalah aktivitas yang selalu dilakukan orang-orang. Gampang memang melakukannya, namun ternyata tak sesederhana anak kecil ketika menggosok giginya. Banyak orang masih keliru bagaimana membersihkan gigi dengan cara yang benar sampai gigi bersih maksimal.

Ada lima kekeliruan yang kerap dialami orang saat menggosok gigi, seperti yang dipaparkan oleh June Harewood, dokter dan asisten profesor ilmu kesehatan gigi dari Columbia University Medical Center.

1. Melewatkan Flossing

Dental flossing, mungkin istilah tersebut belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Dental flossing adalah proses membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus. Prinsipnya hampir sama dengan menggosok gigi namun, flossing yang dilakukan sebelum gosok gigi akan mengurangi risiko gingivitis daripada hanya gosok gigi saja.

Gingivitis adalah istilah gusi bengkak atau gusi meradang karena infeksi.  Biasanya hal ini ditandai dengan gusi yang memerah, bengkak dan iritasi. Penyebab dari gingivitis ini adalah sisa makanan yang tersisa di sela-sela batas gusi dan gigi sehingga menjadi busuk dan terpapar oleh bakteri.

2. Pakai Sikat Gigi Berbulu Kaku

Banyak orang lebih senang menggunakan sikap gigi dengan bulu agak kaku atau keras. Alasannya, bulu kaki lebih efektif menyingkirkan kotoran dan sisa makanan. Ternyata, menurut June hal tersebut menyebabkan kondisi gigi semakin buruk.

Dokter gigi lebih menyarankan menggunakan gigi berbulu lembut sehingga tidak akan terjadi kerusakan enamel gigi dan gusi. banyak studi membuktikan sikat gigi yang kaku akan lebih banyak mengikis enamel dan gusi. jadi, penggunaannya yang terus menerus dalam waktu lama dapat mmenimbulkan gigi sensitif. Sedangkan sikat gigi berbulu halus lebih fleksibel dan lebih mampu menjangkau bagian sulit ketika menyikat gigi.

3. Menyikat Terlalu Keras

Saat menyikat gigi, kesalahan yang kerap dilakukan adalah menggosok sikat ‘sekuat tenaga’ agar gigi makin bersih. Menyikat terlalu keras ternyata dapat menyebabkan gigi sensitif. Sikatlah gigi dengan cara memegang sikat dengan kemiringan 45 derajat, dan menggosoknya bergantian dari depan dan belakang serta gerakan memutar.

4. Gigi Putih daripada Gigi Kuat

 Mungkin hal ini dipicu oleh banyaknya produk pasta gigi dengan formula khusus memutihkan gigi sehingga banyak orang lebih senang memiliki gigi putih daripada gigi yang kuat. Apalagi banyak anggapan bahwa senyum gigi putih akan menunjang penampilan Anda. Daripada Anda mengutamakan pasta gigi berlabel ‘whitening’, pertimbangkan dulu apakah pasta gigi sudah mengandung fluoride atau belum.

American Dental Association menyatakan, pasta gigi dan obat kumur dengan fluoride akan membantu menguatkan enamel gigi. Pertimbangan kedua memilih produk pasta gigi misalnya memutihkan atau mencegah plak.

5. Gosok Gigi Langsung setelah Makan

Menggosok gigi setelah makan siang sering dijadikan kebiasaan agar mulutnya tetap segar dan percaya diri saat bekerja atau bertemu klien. Namun, ternyata hal tersebut bukanlah kebiasaan yang barik. Setelah makan makanan yang bersifat acid, atau kandungan asam yang tinggi, enamel gigi justru akan lebih cepat terkikis. Untuk itu, jika Anda ingin menggosok gigi setelah makan tunggu selama 30 menit, terutama jika Anda makan ayam goreng, mie ayam, minum soda atau makan cokelat.

Hobi gosok gigi.