- Home »
- Ilmu Pengetahuan » Mitos vs fakta: Makan Kedelai Benar-Benar Dapat Menurunkan Testosteron?
Ilmu Pengetahuan
Mitos vs fakta: Makan Kedelai Benar-Benar Dapat Menurunkan Testosteron?
Dalam dunia nutrisi, mitos sering kali berputar-putar seperti badai, membuat kita bertanya-tanya mana yang benar dan mana yang sekadar embusan angin. Salah satu teka-teki tersebut menari-nari di sekitar kedelai, membisikkan kisah-kisah tentang dugaan hilangnya kekuatan hormon laki-laki, testosteron.
Sebuah reel beredar di Instagram tentang pengecekan fakta mitos terkait kedelai yang menyatakan bahwa mengonsumsi kedelai menurunkan testosteron sebenarnya adalah fakta.
Shivani Bajwa, pakar kedokteran dan kesehatan fungsional, mengatakan hubungan antara konsumsi kedelai dan kadar testosteron pada anak laki-laki menjadi topik perdebatan di kalangan peneliti. Kedelai mengandung senyawa yang disebut fitoestrogen, yaitu zat turunan tumbuhan yang meniru hormon estrogen dalam tubuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fitoestrogen berpotensi mempengaruhi kadar hormon, termasuk testosteron, pada pria, tambah Ms Bajwa.
Bukti ilmiah
Bajwa menyatakan bahwa bukti ilmiah saat ini tidak secara konsisten mendukung gagasan bahwa mengonsumsi kedelai secara signifikan menurunkan kadar testosteron pada anak laki-laki. Beberapa penelitian telah meneliti dampak konsumsi kedelai terhadap kadar hormon pada pria, termasuk anak laki-laki yang sedang melewati masa pubertas, dan menemukan hasil yang beragam. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan sedikit penurunan kadar testosteron akibat asupan kedelai yang tinggi, penelitian lain tidak menemukan dampak yang signifikan.
Jika masih ada yang ingin mengkonsumsi
Selain itu, efek konsumsi kedelai terhadap kadar hormon dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jumlah kedelai yang dikonsumsi, metabolisme individu, serta pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan. Selain itu, banyak penelitian yang menunjukkan potensi efek hormonal dari kedelai telah dilakukan dengan menggunakan senyawa kedelai terisolasi atau dosis tinggi yang biasanya tidak dikonsumsi dalam makanan biasa, tambah Bajwa.
Secara keseluruhan, konsumsi makanan kedelai utuh dalam jumlah sedang sebagai bagian dari diet seimbang umumnya dianggap aman untuk anak laki-laki dan tampaknya tidak memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kadar testosteron, kata Ms Bajwa.
Faktanya, makanan berbahan kedelai seperti tahu, tempe, dan susu kedelai dapat menjadi sumber protein, vitamin, dan mineral yang bergizi. Namun, seperti halnya komponen makanan lainnya, penting untuk mengonsumsi kedelai dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari pola makan yang bervariasi untuk memastikan keseimbangan nutrisi secara keseluruhan dan untuk memantau respons individu, jelas Bajwa.
Bajwa merekomendasikan jika ada kekhawatiran tentang konsumsi kedelai dan kadar testosteron, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau ahli diet terdaftar untuk mendapatkan panduan pribadi.