Previous
Next
  • Home
  • »
  • Ekonomi
  • » Memperingati Hari Batik, Orang Jepang Pemburu Batik Terbanyak

Ekonomi

Memperingati Hari Batik, Orang Jepang Pemburu Batik Terbanyak

 

Indonesia patut berbangga hati dengan keberadaan batik yang sudah diakui oleh UNESCO, dengan begitu batik yang menjadi ciri khas kebudayaan Nusantara ini sudah diakui oleh seluruh negara di dunia. Peminat batik tidak hanya dari Indonesia, bahkan orang-orang dari berbagai negara datang ke Indonesia demi berburu batik. Di benua Asia, Eropa hingga Amerika, sudah banyak tersiar karya-karya batik Indonesia yang cukup khas.

Peminat yang paling getol berburu batik asli Indonesia adalah Jepang jika dibandingkan dengan negara lainnya. Sebut saja ibu Wataname dari Jepang yang hampir setiap tahun datang ke Indonesia untuk berbelanja batik.

Salah satu rumah industri batik, Batik Pohon, yang dimiliki dan dipimpin oleh Chandra Diana mengaku bahwa galerinya memang banyak dikunjungi pembeli dari berbagai negara luar, namun ia geleng-geleng kepala dengan antusias pembeli dari Jepang saat berburu batik.

Meskipun ia memiliki pembeli tetap dari Inggris, Amerika dan orang-orang Eropa lainnya, tercatat pembeli dari Jepang adalah yang terbanyak. Bagaimanapun pembeli dari Jepang ini memiliki selera batik yang unik. Batik yang sudah 4 tahun tidak laku di galeri tersebut justru dibeli oleh orang Jepang. Saat ditawari dengan corak batik koleksi terbaru si pembeli tetap ngotot memilih corak yang itu.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pedagang batik di pusat batik Thamrin City. Banyak sekali orang luar datang dan membeli batik untuk oleh-oleh. Mereka kebanyakan dari Malaysia, Thailand, dan Jepang yang paling sering. Mereka senang membeli selendang dan kain batik di kawasan tersebut.

Rupanya, berdasarkan pengamatan, pemburu batik asal Jepang ini lebih menyukai corak-corak batik kuno yang tergolong langka. Diungkapkan pula oleh Hartono Sumarsono, seorang kolektor batik yang juga pendiri batik Kencana Ungu dan Pemilik Batik Citra Lawas bahwa begitulah selera orang Jepang.

Sudah sejak dari dulu orang Jepang berburu batik Nusantara yang sudah langka. Di tahun 1980-an saja koleksi batik kuno sudah hanya sedikit apalagi sekarang yang semakin langka.

Dengan banyaknya perburuan batik oleh pengunjung mancarnegara ini, jelaslah bahwa batik menjadi komoditas unggul yang siap menyumbang devisa negara. Data Kementerian Perindustrian mencatat bahwa nilai ekspor batik sejak 5 tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan 14,7%. Sejak tahun 2011, nilai ekspor batik mengalami peningkatan yang signifikan.

Nilai Ekspor Batik

- 2011 : Rp 43,961 triliun

- 12 : Rp 46,159 triliun

- 2013 : Rp 47,543 triliun

- 2014 : Rp 48,970 triliun

- 2015 : Rp 50,439 triliun

Video

Peringati Hari Batik, Jokowi Ungkapkan Koleksi Batik Seluruh Indonesia

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Memperingati hari batik orang jepang pemburu batik terbanyak. Memperingati hari batik pemburu batik kebanyakan orang jepang.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.