Definisi
Mengalami Hari Yang Sial? Inilah Cara Anda Membalikkan Keadaan
Insiden yang tampaknya tidak penting dapat berubah menjadi frustrasi, stres, dan penurunan kinerja
Pola pikir domino adalah istilah yang diberikan untuk dampak besar kemunduran kecil terhadap kesejahteraan dan produktivitas kita secara keseluruhan. Satu kecelakaan kecil, jika tidak segera diatasi, dapat memicu reaksi berantai peristiwa negatif, yang pada akhirnya menggagalkan seluruh hari kita.
Dr Julie Smith, seorang psikolog klinis dan pembuat konten menjelaskan hal ini secara luas di akun Instagram-nya. “Peristiwa (buruk) yang satu ini tiba-tiba sepertinya mewakili masa lalu dan masa depan Anda. 'Semuanya berjalan salah bagi saya. Saya akan selalu menjadi pecundang. Saya tidak tahu mengapa saya repot-repot.’ Pernyataan seperti ini terdengar seperti pola pikir domino,” tulisnya pada caption postingan tersebut.
Baik itu menumpahkan kopi ke baju Anda di pagi hari, menghadapi lalu lintas yang tidak terduga di perjalanan, atau menerima masukan penting tentang suatu proyek, insiden yang tampaknya tidak penting ini dapat berubah menjadi frustrasi, stres, dan penurunan kinerja.
Psikolog selebriti Raashi Gurnani mengatakan, “Pola pikir domino, yang sering disebut sebagai ‘efek domino’, dapat secara signifikan memengaruhi persepsi kita tentang kemunduran dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari.”
Dari sudut pandang psikologis, ia mengatakan bahwa pola pikir ini menunjukkan bahwa satu kemunduran atau tantangan dapat menyebabkan serangkaian peristiwa negatif, seperti deretan kartu domino yang jatuh. Individu dengan pola pikir ini mungkin menafsirkan kemunduran sebagai awal dari kegagalan yang tak terhindarkan, yang mengarah pada perasaan putus asa dan berkurangnya kendali atas keadaan mereka.
Strategi dapat diadopsi oleh individu untuk mencegah kemunduran kecil yang kemudian berubah menjadi serangkaian peristiwa negatif
Menurut psikolog konseling dan advokat kesehatan mental, Sohini Rohra, ada banyak jalur pengobatan yang dapat digunakan oleh seorang dokter atau psikolog untuk mengatasi pola pikir domino dari generalisasi yang berlebihan, namun beberapa langkah yang dapat diambil individu untuk menyelamatkan diri dari gejolak emosi adalah sebagai berikut:
*Cobalah membuat daftar bukti dan fakta untuk mendukung pemikiran yang mendorong Anda mengambil kesimpulan terburuk.
*Apakah Anda dibimbing oleh perasaan atau bukti?
*Buatlah daftar bukti yang mungkin membuktikan kesimpulan Anda salah.
*Buatlah daftar pro dan kontra dari cara berpikir Anda.
*Apakah semua orang di sekitar Anda setuju dengan kesimpulan Anda
*Cobalah keluar dari diri Anda dan lihat apakah Anda akan sampai pada kesimpulan yang sama jika orang yang Anda cintai berada di posisi Anda.
*Belajar membentuk penilaian individual dan spesifik situasi, bukan penilaian global.
*Ingatlah peristiwa spesifik di mana Anda berhasil membuktikan sebaliknya.
*Belajar menetapkan ekspektasi yang tidak terlalu optimis namun nyatanya realistis.
Bias kognitif atau faktor psikologis yang berkontribusi terhadap efek domino
Efek domino seringkali berasal dari bias kognitif seperti bias negatif, kata Gurnani, yang menyebabkan kita lebih memikirkan peristiwa negatif daripada peristiwa positif. “Hal ini memperbesar konsekuensi dari kemunduran, sementara bias konfirmasi memperkuat keyakinan kami akan kegagalan yang tidak dapat dihindari.”
Untuk mengatasi bias ini, dia menyarankan penggunaan teknik seperti restrukturisasi kognitif untuk membantu menyusun ulang pikiran negatif, sementara mindfulness menumbuhkan perspektif yang lebih seimbang.