Bayi
5 Jenis Metode Persalinan
Melahirkan merupakan suatu kebahagiaan bagi seorang ibu setelah Sembilan bulan mengandung buah hatinya dengan pasangan. Mereka juga banyak menginginkan persalinan metode normal karena bisa langsung memeluk bayi setelah lahir dan melakukan insiasi ASI dini.
Persalinan normal juga merupakan cara terbaik ibu melahirkan anaknya tanpa rasa sakit berlebih. Namun ada juga ibu yang menginginkan jenis persalinan jenis lain untuk menimalisir rasa sakit. Meskipun juga ada beberapa tindakan medis oleh dokter karena ibu tidak memungkinkan untuk bersalin normal.
Mari simak beberapa jenis metode persalinan yang bisa Anda pilih untuk melahirkan buah hati Anda:
1. Persalinan Normal
Persalinan ini tanpa bantuan apapun melalui vagina ibu kepala bayi akan keluar lebih dahulu serta tidak akan melukai si ibu dan bayi sendiri. Bisanya persalinan berjalan 24 jam tergantung proses pembukaan kala nya dan kondisi janin. Dengan dukungan tim medis dan pasangan si ibu akan dibantu mengejan kuat bayi agar mau keluar.
2. Persalinan dengan Alat Bantu
Persalinan ini biasanya dilakukan jika sudah tidak memungkinkan ibu untuk mengejan serta bayi tidak kunjung keluar. Persalinan ini menggunakan dua metode alat yaitu alat vakum dan forsep.
Persalinan dengan alat vakum, digunakan untuk menarik bayi keluar dengan lembut. Alatnya berupa cup penghisap yang ujung cup diletakkan didepan vagina atau didepan kepala bayi, dan ada selang yang menghubungkan dengan mesin pompa. Saat ibu mengejan, alat ini akan bekerja pula memompa kepala bayi keluar. Hanya saja metode ini berisiko kematian baik ibu, janin ataupun keduanya. Terutama jika ibu mengalami riwayat hipertensi maka tim medis tidak akan menggunakan metode ini.
Alat kedua yaitu ekstraksi forsep. Bentuknya logam seperti sendok dan bisa dilakukan tanpa ibu mengejan. Biasanya alat ini digunakan jika ibu dalam kondisi lemah, mengalami riwayat penyakit asma, jantung, dan keracunan. Namun metode ini juga berisiko dan lebih susah daripada alat vakum. Dokter terpaksa menggunakannya jika ibu dan bayi tidak dalam kondisi baik. Risiko lebih parah yaitu bayi bisa mengalami kerusakan sarah ketujuh, cidera pada tulang tengkorak, wajah, dan patah tulang wajah. Risiko pada ibu yakni robeknya rahim dan jalan lahir akan luka karena gesekan alat ini.
3. Persalinan dengan Caesar
Persalinan jenis ini dilakukan dengan cara operasi yakni membedah perut ibu untuk mengambil bayi dan ibu dalam kondisi terbius. Metode ini dilakukan jika persalinan normal dan bantuan alat tidak mungkin dilakukan karena ibu mengalami sakit, lemah, sampai kematian. Risiko dari persalinan metode ini adalah setelah operasi ibu akan merasa sakit luar biasa, tidak bisa banyak bergerak dan tidak ada kontak batin yang erat antara ibu dan bayi. Pasalnya setelah melahirkan ibu tidak menyentuh bayi dan melakukan insiasi ASI dini.
4. Persalinan dalam air
Metode ini sudah banyak dipilih para calon ibu karena risiko sakit lebih sedikit dari persalinan normal. Ibu yang sudah siap melahirkan akan dibawa ke sebuah bak atau kolam air dan membuat tubuh serileks mungkin terbawa air. Rasa nyeri saat kontraksi berkurang ketika ibu berendam di air begitu pula denga nyeri perut dan punggung. Dengan ditemani dokter atau bidan ibu akan memulai proses melahirkan layaknya persalinan normal.
Hanya saja persalinan jenis ini masih mengalami pro kontra mengingat risikonya tingkat infeksi hampir sama dengan persalinan di darat. Selain itu juga lingkungan yang tidak membuat nyaman ibu karena takut buang air besar saat persalinan. Bayi yang sehat akan mudah beradaptasi dengan air dan akan bernafas di air namun jika tidak sehat justru akan kesusahan dan menyebabkan kematian.
5. Persalinan dengan hipnotis
Persalinan metode ini yakni membuat ibu dalam keadaan dibawah sadar atau dalam pengaruh hipnotis selama proses persalinan untuk mengurangi rasa sakit. Jika ibu memilih persalinan ini, maka proses hypnoterapi akan mulai dilakukan sejak usia kandungan 7 bulan. Selain mengurangi perasaan sakit saat melahirkan, metode ini juga bisa membantu ibu menghilangkan kekhawatiran ibu karena takut melahirkan.
Prosesnya sama dengan persalinan normal namun ibu dibuat berada di bawah alam sadar untuk mencegah dampak psikologi yang ditimbulkan akibat melahirkan. Ikatan batin antara ibu dan bayi juga tetap terjaga dan ibu memiliki kesempatan menyentuh bayi setelah lahir.
Video
Talk Show Hynobirthing
Pencarian Terbaru
Foto ibu melahirkan normal. Proses wanita melahirkan dalam air. Gambar ibu melahirkan normal. Proses kelahiran bayi dalam air. Melahirkan normal dalam air. Ibu melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain. Foto melahirkan normal terbaru.
Video orang melahirkan normal. Persalinan di air. Video melahirkan normal. Video proses kelahiran bayi. Melahirkan sendiri tanpa bantuan. Melahirkan normal. Gambar melahirkan normal.
Foto ibu melahirkan di dalam air. Ibu melahirkan di air. Video melahirkan sendiri tanpa bantuan. Foto ibu melahirkan di air. Cara melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain. Melahirkan di air.