Previous
Next

Kesehatan

Bagaimana Mengatasi Sindrom Imposter

 

Penerima racun psikiater Samantha Boardman untuk merasa seperti penipuan di tempat kerja.
Sindrom Imposter dapat bermanifestasi dalam sejumlah cara yang meyakinkan.

 

Ini mungkin suara menggerogoti di belakang pikiran Anda mempertanyakan prestasi Anda; takut menjadi "terkena" sebagai penipuan; rasa bersalah bahwa Anda tidak pantas mendapatkan kesuksesan yang telah Anda capai; atau keyakinan bahwa orang memujimu hanya untuk bersikap sopan atau karena mereka merasa kasihan padamu.

 

Alasan apa pun dapat merusak kesejahteraan Anda dan menggerogoti harga diri Anda. Berikut ini enam cara untuk menghentikan sindrom penipu di jalurnya:
 

1. Percaya prosesnya: Daripada mendengarkan suara negatif di kepala Anda, dengarkan umpan balik. Kemungkinannya adalah, bos Anda tidak "bersikap baik" ketika dia menulis evaluasi yang sangat baik atau memberi Anda promosi. Orang lain jauh lebih objektif daripada Anda mampu bersama diri sendiri.
 

2. Saluran Sherlock Holmes Anda: Ketika keraguan diri merayap masuk, lakukan beberapa pekerjaan detektif. Kumpulkan bukti spesifik yang menyoroti seberapa berkualitas Anda untuk pekerjaan Anda. Ingatkan diri Anda tentang semua yang telah Anda capai. Pikirkan tentang kehidupan seseorang yang telah Anda sentuh atau karier yang telah Anda rasakan secara positif. Contoh-contoh konkrit akan membantu membuat kesuksesan Anda terasa nyata.
 

3. Ingat bahwa tidak ada yang keluar untuk mendapatkan Anda: Sindrom Imposter cenderung menendang ketika kita terlalu fokus pada diri kita sendiri dan prihatin tentang apa yang dipikirkan orang lain. Fokus pada penyediaan nilai, bukan pada apa yang dikatakan orang lain.
 

4. Simpan Tembok Rasa Bersyukur: Di kantor saya, saya memiliki dinding dari semua jenis catatan yang ditulis orang kepada saya. Ini adalah kaleidoskop pemikiran positif dan koneksi yang berarti. Melihatnya adalah dorongan keyakinan langsung.
 

5. Sadari bahwa keaslian terlalu berlebihan: Anda adalah pekerjaan yang sedang berlangsung, berubah, dan berkembang sepanjang waktu. Ini hal yang bagus. "Anda yang sebenarnya" selalu dalam pembangunan.
 

6. Lihat ketidakpastian sebagai kekuatan: Mereka dengan sindrom impostor lebih cenderung mengatakan "Saya tidak tahu" ketika mereka tidak tahu. Ini merupakan keuntungan. Orang yang terlalu percaya diri menganggap mereka memiliki semua jawaban. Ingat, sindrom penipu adalah penipuan, bukan Anda.


Dr. Samantha Boardman adalah instruktur klinis di psikiatri dan asisten yang menghadiri psikiater di Weil Cornell Medical College di New York dan pendiri positivepercription.com.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.