Daerah
Nilai-Nilai Sosial Masyarakat Batak Toba
Bagi masyarakat Batak Toba ada nilai-nlai sosial yang mesti dianut. Menurut mereka nilai-nilai tersebut ada 9 macam, dan orang Batak Toba harus menaatinya. Kesembilan nilai itu adalah:
Kekerabatan: semua orang Batak mesti saling mengikat diri dalam sebuah hubungan baik itu dari pihak yang semarga maupun dari lingkuan luar.
Keagaaman: orang Batak sangat menjunjungtinggi agama. Agama tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Hagabeon: adalah ungkapan untuk panjang umur. Bagi orang Batak mempunyai umur panjang sangat berarti. Konsep Hagabeon berakar, dari budaya bersaing pada jaman purba. Dalam perang tradisional ini kekuatan tertumpu pada jumlah personil yang besar. Mengenai umur panjang dalam konsep hagabeon disebut SAUR MATUA BULUNG ( seperti daun, yang gugur setelah tua). Dapat dibayangkan betapa besar pertambahan jumlah tenaga manusia yang diharapkan oleh orang Batak, karena selain setiap keluarga diharapkan melahirkan putra-putri sebanyak 33 orang, juga semuanya diharapkan berusia lanjut.
HASANGAPON
Kemuliaan, kewibawaan, kharisma, suatu nilai utama yang memberi Dorongan kuat untuk meraih kejayaan. Nilai ini memberi dorongan kuat, lebih-lebih pada orang Toba, pada jaman modern ini untuk meraih jabatan dan pangkat yang memberikan kemuliaan,kewibawaan, kharisma dan kekuasaan.
HAMORAON: Kaya raya, salah satu nilai budaya yang mendasari dan mendorong orang Batak, khususnya orang Toba, untuk mencari harta benda yang banyak.
HAMAJUON: Kemajuan, yang diraih melalui merantau dan menuntut ilmu. Nilai budaya Hamajuon ini sangat kuat mendorong orang Batak bermigrasi keseluruh pelosok tanah air. Pada abad yang lalu, Sumatra Timur dipandang sebagai daerah rantau. Tetapi sejalan dengan dinamika orang Batak, tujuan migrasinya telah semakin meluas ke seluruh pelosok tanah air untuk memelihara atau meningkatkan daya saingnya.
Hukum Patik Dohot Uhum, aturan dan hukum. Nilai patik dohot dan uhum merupakan nilai yang kuat di sosialisasikan oleh orang Batak. Budaya menegakkan kebenaran, berkecimpung dalam dunia hukum merupakan dunia orang Batak. Nilai ini mungkin lahir dari tingginya frekuensi pelanggaran hak asasi dalam perjalanan hidup orang Batak sejak jaman purba. Sehingga mereka mahir dalam berbicara dan berjuang memperjuangkan hak-hak asasi. Ini tampil dalam permukaan kehidupan hukum di Indonesia yang mencatat nama orang Batak dalam daftar pendekar-pendekar hukum, baik sebagai Jaksa, Pembela maupun Hakim.
PENGAYOMAN: kehidupan sosial orang Batak kurang kuat dibandingkan dengan nilai-nilai yang disebutkan terdahulu. ini mungkin disebabkan kemandirian yang berkadar tinggi. Kehadiran pengayom, pelindung, pemberi kesejahteraan, hanya diperlukan dalam keadaan yang sangat mendesak.
KONFLIK: kehidupan orang Batak Toba kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada pada Angkola-Mandailing. Ini dapat dipahami dari perbedaan mentalitas kedua sub suku Batak ini. Sumber konflik terutama ialah kehidupan kekerabatan dalam kehidupan Angkola-Mandailing. Sedang pada orang Toba lebih luas lagi karena menyangkut perjuangan meraih hasil nilai budaya lainnya. Antara lain Hamoraon yang mau tidak mau merupakan sumber konflik yang abadi bagi orang Toba.
Sumber:
Serial Salam Sahabat Nusantara Sumatera Utara
Pencarian Terbaru
Nilai nilai sosial suku batak. Nilai sosial suku batak. Https://carapedia.com/nilai_nilai_sosial_masyarakat_batak_toba_info1898.html. Kehidupan sosial suku batak. Norma norma sosial di suku batak. Kehidupan sosial suku batak toba. Nilai dan moral suku batak.
Norma budaya batak. Suku batak dengan nilai sosialnya. Contoh norma sosial dalam budaya batak. Norma yang ada di suku batak. Nilai nilai dan moral suku batak. Norma moral batak toba. Norma yang berlaku pada suku batak.
Norma suku toba. Nilai morma suku batak. Contoh norma yang berlaku di suku batak. Nilai dan norma suku batak. Norma suku batak toba. Norma yang berlaku di suku batak.