Previous
Next
  • Home
  • »
  • Daerah
  • » Tradisi Meong di Korea Selatan: Layak Dicoba Untuk Hidup yang Lebih Sehat, Gimana Praktiknya?

Daerah

Tradisi Meong di Korea Selatan: Layak Dicoba Untuk Hidup yang Lebih Sehat, Gimana Praktiknya?

 

Di dunia yang terus-menerus dipenuhi dengan layar dan notifikasi, menemukan momen kontemplasi yang tenang bisa terasa seperti sebuah kemewahan. Di sinilah meong, sebuah praktik kesehatan Korea yang sederhana namun mendalam, berperan.

Diucapkan “muh-uhng,” meong diterjemahkan menjadi “menatap kosong” atau “menatap kosong,” namun hal ini bukan berarti tidak masuk akal. Ini tentang dengan sengaja memasuki kondisi kesadaran saat ini melalui tatapan terfokus, sering kali pada alam.

Bayangkan diri Anda bertengger di tebing batu sambil memandangi luasnya lautan. Anda memejamkan mata, namun alih-alih kegelapan, Anda malah bertemu dengan kaleidoskop warna yang menari-nari di balik kelopak mata Anda. Kamu membuka mata dan memusatkan pandangan pada irama tarian ombak, semilir angin asin menghilangkan kekhawatiranmu. Keadaan observasi yang tenang, bebas dari pikiran dan penilaian, adalah inti dari meong.

Dr Rituparna Ghosh, konsultan psikolog klinis senior, Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai, menjelaskan bahwa meong digunakan sebagai sufiks dalam bahasa Korea untuk menggambarkan tindakan “menatap keheningan”.

“Meong mengacu pada aktivitas seperti ‘meong banteng’ atau menatap api, atau menatap alam (pohon atau air) sebagai praktik restoratif. Hal ini dijelaskan sebagai bentuk zonasi secara sadar dan memiliki persamaan dengan meditasi dan yoga India, yang juga membantu mencapai ketenangan dan kesadaran akan momen saat ini. Anda mungkin mengetahui teknik meditasi yoga di mana seseorang memusatkan perhatian pada satu objek seperti nyala lilin. Dikenal sebagai 'trataka', ini adalah kata Sansekerta yang berarti “melihat” atau “menatap”, katanya kepada indianexpress.com dalam sebuah interaksi.

Mengapa sulit bagi sebagian orang untuk berlatih meong?

Kita hidup di dunia di mana terdapat rangsangan yang kuat pada pikiran dan indera kita. Hal inilah yang membuat sebagian orang merasa sulit untuk duduk tenang di ruangan sendirian.

 “Kebutuhan stimulasi yang terus-menerus, ketidaknyamanan saat introspeksi, atau perasaan cemas yang mendasarinya adalah akibat dari gaya hidup kita yang serba cepat dan didorong oleh teknologi,” kata Dr Ghosh.

 

Apa manfaatnya?

Praktik meong, meditasi, dan yoga melatih pikiran kita untuk merasa nyaman sendirian dalam keheningan, memungkinkan kita melakukan introspeksi dan menumbuhkan kesadaran diri. Stres juga berkurang dan seseorang juga merasa segar dan diremajakan dengan peningkatan fokus, kata Dr Ghosh, seraya menambahkan bahwa latihan ini juga dapat meningkatkan ketahanan mental dan seiring waktu dapat membantu mencapai keseimbangan emosional yang lebih baik dan rasa damai yang lebih dalam.

 

Bagaimana cara berlatih meong?

• Temukan lingkungan yang tenang: Pilih tempat yang tenang dengan sedikit gangguan, seperti taman, halaman belakang, atau bahkan ruang tamu Anda.

• Fokus pada indra Anda: Amati pemandangan, suara, bau, dan tekstur di sekitar Anda tanpa menghakimi. Perhatikan napas Anda dan sensasi di tubuh Anda.

• Lepaskan ekspektasi: Jangan memaksakan diri untuk melihat sesuatu yang spesifik atau mencapai kondisi pikiran tertentu. Biarkan saja diri Anda hadir pada saat ini.

• Mulai dari yang kecil: Mulailah dengan meong dalam waktu singkat, misalnya 5-10 menit, dan secara bertahap tingkatkan durasinya seiring Anda merasa lebih nyaman.

Meskipun meong tampak pasif, namun ternyata meong bisa menjadi pengalaman yang sangat transformatif. Anda mungkin tersesat dalam pola rumit sarang laba-laba, terpikat oleh tarian sinar matahari di dedaunan, atau diliputi rasa kagum pada luasnya alam semesta.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.