Sering Duduk Bikin Cepat Jompo, Ini Penjelasannya

Sedentary atau kebiasaan kurang gerak bukanlah pilihan yang baik yang dilakukan orang. Namun sejumlah orang terpaksa memilikinya dikarenakan tuntutan pekerjaan. Para pekerja kantoran misalnya, mereka terpaksa menjadi ‘jompo’ diusianya yang masih muda.

Hal ini terungkap di dalam satu studi dari University of Edinburgh dimana mengungkapkan bahwa para pekerja kantoran yang masih di usia produktif menghabiskan waktu lebih banyak duduk daripada para lansia yang berusia 75 tahun ke atas. Bahkan selisih waktu rerata dari kedua kelompom tersebut 45 menit, dilansir dari Dailymail.

Berdasarkan temuan tersebut dapat menjadi resolusi para pekerja bahwa gaya hidup sedentari ini bisa menjadi suatu ancaman. Kebiasaan kurang gerap ditunjang dengan pola makan yang tidak sehat adalah faktor –faktor yang berkontribusi terhadap penyakit mematikan.

Ketika tubuh kurang gerak maka akan terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh. Tingginya kadar lemak ini bisa menggumpal di dalam darah sehingga memicu penyumbatan dan mengakibatkan stroke serta serangan jantung. Penumpukan lemak juga bisa terjadi di dalam hati yang akan mengganggu sistem metabolisme dan memicu penyakit diabetes atau kencing manis.

Sejumlah pakar juga menyebut gaya hidup ini sebagai ‘the new smoking’ sebab efeknya sama berbahayanya dengan nikotin pada rokok. Untuk itulah, Organisasi kesehatan dunia WHO menyarankan setiap orang untuk beraktivitas fisik selama 150 menit dalam sepekan dengan intensitas sedang.