Previous
Next

Minuman

Seputar Kopi Luwak, Tren dan Kualitas Keasliannya

 

Segelas kopi luwak dihargai Rp 500 ribu di salah satu kafe. Ya, memang itulah kenyataannya, segelas kopi luwak dibanderol harga yang sangat mahal.

Sama halnya dengan kpi hitam lainnya, namun kopi luwak memiliki rasa dan aroma yang berbeda. Proses pembuatannya juga sangat unik yakni biji kopi ditemukan pada kotoran luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Itulah mengapa kopi luwak menjadi sangat istimewa. Dengan kulas rasa kopi membuat kopi luwak sangat mahal untuk dinikmati.

Di Jepang, seorang peneliti kopi, Sastia Prama Putri, mengungkapkan tidak banyak warga Jepan yang menikmati kopi luwak. Karena diimpor langsung dari Indonesia sehingga membuat kopi luwak sangat mahal harganya. Hanya kalangan tertentu yang bisa menikmatinya itupun hanya beberapa penggemar kopi luwak yang sedia saja.

Kopi luwak asli Indonesia diyakini mampu bersaing dengan kopi dari negara lain di seluruh dunia. Walaupun untuk rasa dan preferensi market tergantung dari branding produk itu juga.

Tren kopi luwak dan kualitasnya

Lima tahun lalu, kopi luwak menjadi sebuah tren, namun perlahan-perlahan peminatnya mulai menurun. Menurut pakar kopi, Adi T Taroepratjeka, saat ini ini tidak sedikit konsumen yang meragukan kualitas dan keaslian kopi luwak.

Penurunan ini kemudian memicu banyak peneliti untuk meriset kopi luwak. Harganya yang tinggi dan mitos yang ada, seperti enzim pencernaan yang membuat kopi tersebut berbeda.

Di Eropa, bisnis kopi luwak sempat tidak mendapatkan respon yang baik. Jadi, kopi Luwak hanya berada di Jepang, Korea dan beberapa negara Asia Tenggara. Negara barat dikenal antipasti terhadap kopi luwak karena perlakuan penangkar luwak dan pemeliharaan mereka yang kurang beradab.

Menguji keasilian kopi luwak

Kopi luwak yang sudah terlanjur mendunia tersebut kemudian mulai diuji keasliannya. Beberapa artikel menyebutkan soal keaslian kopi luwak yang diragukan, pasalnya kopi tidak memiliki rasa dan aroma seperti umumnya kopi luwak.

Sebuah penelitian berjudul Establishment of quality evaluation standard and authentication method of Kopi Luwak and various Indonesia specialty coffees by gas chromatography based metabolomics, bertujuan untuk mencari tahu tingkat keaslian kopi luwak dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sastia, sang peneliti menyebutkan, keaslian dan kuaitas kopi Luwak harus dijaga dan dilestarikan menggunakan metode yang ia temukan selama proses lima tahun penelitian. Metode standar yang ia temukan tersebut bernama gas chrpmatography mass spectrometry (GC/MS) dengan pendekatan metabolomik,

Metode ini dilakukan dengan menganalisis komponen pada kopi dan melihat apa saja komponen yang terkandung yang berbeda antara kopi luwak dan biji kopi biasa. Saat dicerna oleh luwak, biji kopi memiliki komponen yang berubah.

Penelitian Sastia ini mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari Jepang dimana selama proses penelitian ia bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, ITB dan Osaka University.

Baginya, sangat penting untuk menjaga dan melestarikan keaslian dan kualitas kopi Luwak. Sastia sangat berharap BPOM atau lembaga berwenang bisa menggunakan metode ini untuk menguji keaslian kopi luwak di pasaran mulai dari dalam bentuk kiloan ataupun minuman.

 

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.