Sebaiknya Jangan Membahas Politik di Dalam Pesawat

Larangan para penumpang pesawat untuk membicarakan masalah politik selama perjalanan mulai diberlakukan oleh sebuah maskapai penerbangan asal Amerika Serikat.

Laman Travel and Leisure melaporkan bahwa seorang pilot melarang hal tersebut setelah didapati dua orang penumpang yang bertengkar mengenai pemilu AS di dalam kabin pesawat.

Kedua penumpang tersebut rupanya diketahui masing-masing mendukung calon presiden, yaitu Donald Trumps dari partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

Di dalam sebuah penerbangan San Fransisco, AS menuju Puerto Vallarta Meksiko, dua orang penumpang beradu mulut di sepanjang perjalanan tiga jam. Meskipun mereka tengah duduk bersebelahan namun penumpang di kursi lainnya merasa terganggu, akibatnya sang pilot pun turun tangan.

Pilot waktu itu meminta melalui pengeras suara kepada kedua penumpang itu untuk menghormati penumpang lain. Meskipun ada perbedaan pendapata, baik yang mendukung maupun yang tidak sebaiknya tidak mengganggu penumpang lain.

Sang Pilot tidak mengijinkan adanya pembicaraan masalah politik di dalam penerbangan tersebut. Apalagi mereka sedang berada di ketinggian 35 ribu kaki di dalam kabin pesawat.

Mendengar himbauan dari pilot, banyak penumpang yang menyuarakan persetujuan dengan bersorak dan bertepuk tangan. Begitu pilot mengeluarkan ultimatumnya, suasana kabin menjadi kondusif hingga pesawat mendarat di tujuan.

Tidak hanya masalah politik sebenarnya, namun berselisih pendapat hingga menimbulkan pertengkaran di dalam transportasi publik bukanlah perilaku yang tepat. Seorang penumpang harus menghormati penumpang lain yang membutuhkan ketenangan selama perjalanan. Apalagi jika perjalanan tersebut cukup berisiko seperti menggunakan pesawat.

Himbauan ini sebenarnya tidak ditujukan pada penumpang pada pesawat tersebut saja, namun juga untuk para penumpang lain yang kebetulan sedang menggunakan transportasi publik.