Previous
Next
  • Home
  • »
  • Islam
  • » 3 Perayaan Berbeda Isra Miraj di Indonesia

Islam

3 Perayaan Berbeda Isra Miraj di Indonesia

 

Merayakan Isra Miraj Nabi Muhammad rupanya memiliki beragam keunikan meskipun perayaan ini dilakukan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Isra Miraj merupakan sejarah perjalanan Nabu Muhammad sebelum mendapatkan perintah shalat lima waktu.

Di Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim memiliki tradisi peringatan hari Isra Miraj yang berbeda di setiap daerah. Berikut ini adalah tiga daerah yang merayakan Isra Miraj dengan cara yang cukup unik.

Cirebon

Cirebon adalah salah satu daerah yang menjadi wilayah penyebaran agama Islam. Perayaan Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab tahun Hijriyah ini dikenal dengan Rajaban. Masyarakat Cirebon mengunjungi makan Plangon yang merupakan makan Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan, dua orang penyebar agama Islam.

Tradisi Rajaban juga diselenggarakan di Keraton Kasepuhan Cirebon dengan mengadakan pengajian umum, membagikan nasi bogana kepada warga keraton, abdi dalem, kaum masjid dan masyarakat mager sari. Nasi bogana ini adalah sajian makanan dari bahan kentang, telor ayam, tempe, tahu, parutan kelapa dan bumbu kuning.

Bangka

Tradiri perayaan Isra Miraj di Bangka berlokasi di Kelurahan Kampung Bukit, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung yang dinamakan dengan Tradisi Nanggung.

Tradisi ini dilakukan warga dengan membawa makanan dari rumah masing-masing berisi kue, buah-buahan, atau nasi dan lauk-pauk yang dikumpulkan di satu tempat kemudian mereka makan bersama-sama.

Yogyakarta

Yogyakarta dengan tradisi Jawa-nya yang sangat kental selalu merayakan Isra Miraj setiap tahun dengan nama Rejeban Peksi Buraq. Buraq adalah burung yang digunakan Nabi Muhammad selama perjalanannya. Dalam perayaan ini menggunakan kulit jeruk bali sebagai simbol burung buraq yang dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.

Burung Buraq ini diletakkan di atas gunungan berisi berbagai macam buah, manggis, rambutan dan tebu, dan dibagikan kepada jamaah masjid seusai pengajian.


 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.