Previous
Next

Kesehatan

Makan Pizza Sebagai Camilan, Sehatkah?

 

Makanan Pizza bagi masyarakat Amerika Serikat menyumbang kontribusi besar terhadap makanan anak. Meski anak menyukainya, namun menurut jurnal Pediatrics, anak yang mengonsumsi pizza berisiko mengalami peningkatan kalori dan lemak ekstra.

Analisis ini dilakukan oleh Lisa M. Powell beserta rekan dari School of Public Health, University of Illinois, Chicago, AS, yang mengolah data dari National Health and Nutrition Examination Survey. Sampel nasional ini mereka ambil dari anak-anak berusia 2-19 tahun di tahun 2003 - 2010.

Survei yang dilakukan terhadap anak-anak dan remaja ini terkait tentang soal makanan yang mereka konsumsi 24 jam sebelum survei dan makanan ini dalam sepuluh hari dikonsumsi sebanyak dua kali. Untuk anak-anak, diminta orangtua untuk menjawab pertanyaan ini.

Powell melakukan survei antara tahun 2009 hingga 2010, dengan menunjukkan data bahwa 20% anak-anak dan 23% remaja mengonsumsi pizza. Mereka yang menyantap pizza di hari-hari tertentu rata-rata mendapatkan kalori 408 untuk anak-anak dan remaja sebesar 624 kalori dari pizza yang mereka makan. Saran dari Asosiasi Jantung Amerika menyatakan bahwa anak-anak dan remaja usia 4-18 tahun hanya boleh mengonsumsi 1.200-2.00 kalori per hari, sesuai dengan usia dan jenis kelamin mereka.

Hasil survei yang ditunjukkan sebenarnya lebih rendah dari survei yang sama yang dilakukan tahun 2003-2004. Mungkin penurunan ini dikarenakan anak-anak dan remaja mengonsumsi piza di hari-hari tertentu lebih sedikit pada tahun 2010. Atau bisa juga pizza yang dikonsumsi sedikit lebih sehat.

Di hari mereka makan pizza, diperoleh data bahwa anak-anak mengonsumsi 83 kalori dan remaka 230 kalori lebih banyak dari hari lainnya. Selain itu, anak-anak dan remaja juga memperoleh 3-5 gram lemak jenus dan 100-400 sodium lebih banyak ketika mereka makan pizza.

Dari survei ini dapat dilihat bahwa sebenarnya anak-anak dan remaja tidak dapat mengimbangi pola makan mereka. Pizza dikaitkan dengan kalori, lemak ekstra dan garam ekstra jika dijadikan camilan dibandingkan mengonsumsi pizza untuk makan siang atau malam.

Efek dari pizza sebagai camilan ukup buruk, dan seharusnya tidak mereka lakukan. Penurunan konsumsi pizza meskipun menurun namun ukuran seporti pizza di AS bertambah dalam beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi dibandingkan di As, konsumsi pizza di negara-negara berpenghasilan rendah rupanya cukup besar. Pasar pizza di sana memang besar.

Dari survei ini, Powell berharap bahwa orangtua memahami bahwa pizza berpengaruh besar dalam pola makan anak-anak. Ia dengan dokter anak juga mendesak industri pizza untuk menciptakan produk yang pizza yang lebih sehat dan ramah anak. Setidaknya di produsen menurunkan tingkat lemak jenuh di dalam pizza.



 

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Sehatkah pizza. Camilan untuk anak 2 tahun. Pizza sehatkah.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.