Jangan Terlalu Lama Bekerja Jika Tidak Mau Terjangkit 4 Penyakit Ini

Normalnya, orang bekerja dalam sehari selama delapan jam, selebihnya memang dianggap sebagai kerja lembur. Namun kerja lembur yang terlalu berlebihan memudahkan seseorang terserang suatu penyakit. Empat penyakit berikut inilah yang paling banyak menyerang para pekerja dan mengalami “over-work” terlalu sering.

Nyeri Punggung

Bekerja terlalu dalam dalam posisi duduk tanpa banyak bergerak akan membuat punggung terasa nyeri. Perhatikan apakah posisi duduk Anda sudah benar, bagaimana jika saat di depan komputer? Duduk di depan komputer harus dalam posisi bersandar tegak, tinggi kursi harus diturunkan untuk menyejajarkan level mata dengan layar. Lutut juga harus lebih rendah dibawah pinggung, dan pastikan kaki Anda menapak pada kaki meja atau lantai.

Mag

Bekerja tanpa istirahat serta melewatkan waktu makan akan memicu asam lambung naik sehingga menjadi penyakit mag. Selain itu mag juga dapat terjadi karena faktor stres, senang mengonsumsi makanan pedas dan kurang istirahat.

Mata Lelah

Terlalu lama bekerja apalagi di depan komputer membuat mata cepat lelah, gejalanya bisa diketahui melalui mata terada gatal, berat, berair dan sakit kepala. Biasakan setiap 30 menit sekali untuk menutup mata sejenak atau alihkan pandangan ke sesuatu yang berwarna hijau. Jika mata memang sudah tidak bisa bertahan, kompreslah dengan kain basah atau tidurlah sejenak.

Gangguan Persendian

Persendian juga akan terganggu dengan kebiasaan bekerja terlalu berat. Hal ini tampak dari pundak terasa kaki, nyeri siku, pegal pada pergelangan tangan dan jari-jari terasa kesemutan. Gejala yang disebut upper extremity disorder ini merukana gangguan di luar tubuh yang terjadi karena kegiatan yang dilakukan berulang. Seperti kursi kurang nyaman, posisi komputer yang tidak pernah berubah dan sebagainya. Lakukan peregangan di sela-sela waktu kerja untuk menghindari gangguan ini.

Http://carapedia.com/jangan_terlalu_lama_bekerja_jika_tidak_mau_info5601.html. Duduk di meja depan. Pekerja ekonomi wanita.