Otomotif

Memilih Knalpot Racing Tidak Boleh Asal Bayar

Hampir seluruh pemilik sepeda motor bermesin besae, 250 cc ke atas memiliki kebiasaan untuk menganti knalpot bawaan dengan produk knalpot after market. Desain produk after market lebih berkesan “racing” dan sporty serta bisa menaikkan tenaga mesin standar. Karena keunggulannya inilah, kalpot racing sering menjadi pilihan untuk memoles tunggangan kesayangan mereka.

Peningkatan populasi motor sport 250 cc juga mempengaruhi peningkatan penjualan kanlpot “racing”, itulah sebabnya banyak pebisnis otomotif menyediakan knalpot “racing” dengan berbagai pilihan spesifikasi dan kualitas. Konsumen perlu mewaspadai ketika pebisnis menjual knalpot, apakah merekka hanya memikirkan untung besar tanpa memperhatikan usia sepeda motor konsumennya.

Pasalnya, tidak semua sepeda motor 250 cc mampu beradaptasi dengan knalpot “racing”. Ada syarat ideal knalpot “racing” bisa digunakan untuk motor sport. Konsumen ketika memilih juga perlu menimbang bibit, bebet, dan bobot kanlpot. Kadang, konsumen jika sudah jatuh cinta dengan satu pilihan akan susah alih pilihan dan berapapun biayanya akan membayarnya.

Tidak hanya mengutamakan desainnya yang apik, suara yang merdu, namun saat mengganti knalpot harus mempertimbangkan kualitasnya. Salah pilih kanlpot bisa berakibat fatal pada kondisi mesin motor. Misalnya ada Yamaha R25 yang mengandalkan suara tanpa melihat kualitas menyebabkan sepeda motor bisa cepat turun mesin.

Ada beberapa merek knalpot after market yang sudah menjadi populer di kalangan para biker, misalnya Daytona, Scorpion, Akrapovic, Sakura dan Over Racing. Kelima merek ini sudah lama menjadi mitra resmi Yamaha dan sebelum menciptakan produk selalu melakukan penelitian ilmiah.

Jangan membeli knalpot replika atau tiruan. Memang harganya murah, namun konsumen tidak akan mengalami kepuasan maksimal. Mesin motor pun jadi cepat rusak dan turun mesin.