- Home »
- Dunia Kerja » Jangan Lembur Jika Tidak Mau Terkena Serangan Jantung
Dunia Kerja
Jangan Lembur Jika Tidak Mau Terkena Serangan Jantung
Tingginya persaingan di dunia kerja, atau memiliki deadline kerja yang berdekatan menuntut para karyawan bekerja lebih dari standar jam kerja yang ditentukan. Mereka harus bekerja lembur agar deadline terselesaikan. Bahkan dengan dedikasi terhadap profesi yang dijalani, mereka dengan sukarela menambah jam kerja tanpa upah bayaran.
Lembur kerja dampaknya memang terkadang baik untuk peningkatan karier yang diperoleh dari kantor. Namun, pernahkan Anda memikirkan bagaimana dampak bekerja 12 jam sehari?
Dampak bekerja lebih dari 12 jam ini ditunjukkan oleh sebuah penelitian dri Universitas College London. Dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang bekerja 11 jam lebih memiliki risiko peningkatan tekanan serangan jantung sebanyak 67% lebih tinggi daripada karyawan yang bekerja secara normal.
Penelitian ini dilakukan terhadap 7000 karyawan yang sudah bekerja lebih dari 11 tahun. Mereka dipantau jam kerjanya setiap harinya kemudian dilakukan perbandingan data.
Data responden yang terkena serangan jantung diperoleh 192 orang. Mereka adalah orang yang bekerja lebih dari 11 jam sehari dengan risiko serangan jantung sebanyak 67%. Dibandingkan karyawan yang bekerja nine to five, risiko serangan jantung tidak menunjukkan hasil yang signifikan.
Melalui penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine ini, diharapkan bahwa karyawan dan perusahaan sebaiknya memperhatikan jam kerja tidak melebihi 10 jam. Dengan memperhatikan jam kerja tentunya dapat mencegah serangan jantung lebih banyak.
Dalam penelitian tersebut juga disebutkan bahwa karyawan sebaiknya memperhatikan jam kerja sebagaimana mereka harus mempertimbangkan konsumsi rokok dan alkohol yang juga berpotensi serangan jantung.