Previous
Next

Bayi & Anak

Batita Takut dan Trauma, Apa Bedanya?

 

Dalam perkembangannya, batita sering takut jika didekati oleh orang yang tidak dikenalnya. Hal ini wajar, sebab rasa takut ini merupakan bentuk pertahanan diri anak, kemudian menjadi sinyal adanya ancaman yang menghadangnya. Rasa takut ini biasanya muncul pada usia 6-8 bulan, sebab di usia tersebut batita sedang mengenali orang yang biasa ia temui atau yang tidak.

Batita yang sudah sering bersama orang-orang yang dikenal seperti ayah, bunda, kakak, kakek, nenek atau pengasuh biasanya akan merasa nyaman ketika digendong. Sebaliknya, jika ia belum mengenal baik ia akan menangis, tidak bisa tenang, gelisah dan menganggap orang dihadapannya adalah orang “asing”. Inilah yang dinamakan mekanisme pertahanan diri yang sedang dibangun oleh anak itu sendiri.

Berhadapan dengan orang asing dalam hal ini masih dikatakan normal, berbeda dengan ketakutan yang sudah mengarah pada trauma. Salah satu tandanya, ketika didekati orang yang tak dikenal ia akan berlari memeluk orangtuanya dengan menangis dan meronta. Kondisi ini berlangsung lama dan intens.

Kemungkinan batita dengan trauma ini pernah mengalami atau meninggalkan kesan buruk dengan orang asing tersebut. Seperti dimarahi, diperlakukan buruk hingga ketakutan, dan  hasilnya batita menjadi tidak merasa aman dengan orang baru.

Untuk mengatasi kondisi trauma ini, orangtua perlu melakukannya secara bertahap. Seperti menenangkan, memeluk, membelai, menghibur dengan hal-hal yang menyenangkan dan menjauhkan anak dari orang baru tersebut sampai benar-benar siap.

Berikan juga jaminan anak untuk berada di samping orangtua. Minta orang baru tersebut bekerjasama untuk bermain bersama dalam permainan yang disukai anak. Jangan paksa anak jika sudah mulai menangis. Jika cara ini memang tidak berhasil maka orangtua perlu berkonsultasi ke ahli psikolog.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.