- Home »
- Tutorial / Panduan » Bagaimana Memulai Kebiasaan Menulis Catatan Syukur
Tutorial / Panduan
Bagaimana Memulai Kebiasaan Menulis Catatan Syukur
Orang-orang dengan watak yang bersyukur akan lebih cepat menyembuhkan diri saat mengadapi trauma seirus, berdasarkan Emmons, dari Davis Psychologitst, University of California, ahli terkemuka pada penelitian syukur.
Berikut ini adalah beberapa saran untuk tetap menjaga rasa bersyukur kita dalam sebuah jurnal, diungkap oleh para pakar dari the Greater Good Science Center (GGSC) di University ofCalifornia Berkeley.
Menulis jurnal mingguan daripada harian.
Bertujuan untuk menulis setidaknya lima hal yang Anda syukuri selama sekali atau duakali dalam seminggu. Penelitian oleh ahli psikolog Sonja Lyubomirsky, PhD, profesor di UC Riverside dan penulis “The How of Happiness”, menemukan bahwa orang yang menulis di dalam jurnal mereka sekali dalam seminggu lebih meningkatkan kebahagiaan dalam enam minggu daripada yang menulis tiga kali dalam seminggu. Emiliana Simon-Thomas, PhD, sciende director GGSC, menyetujui, “Manusia cenderung menjadi kurang sensitif jika sesuatu berjalan rutin dan tampaknya mempengaruhi penulisan jurnal.”
Berpikir kualitas bukan kuantitas.
Lebih baik menikmati rasa sayukur yang mendalam pada satu hal daripada mencatat 10 hal yang ingin Anda syukuri, ucap Simon-Thomas. Christine Carter, PhD, direktur GGSC dan penulis “Raising Happiness: 10 Simple Steps for More Joyful Kids and Happier Parents,” mengingat satu hari ketika putrinya, Fiona sedang duduk di pangkuannya, putrinya melihat ibunya dan berguman, “Ini menjadi salah satu dari tiga hal baik yang aku syukuri mala mini” Dia telah menikmati rasa bersyukur itu.
Jika mungkin, fokus pada hubungan Anda.
Dengan berbagi syukur dengan ibunya, Fiona mengingatkan padanya pada orang lain ada untuknya. Fokus pada hal-hal baik yang orang lain telah lakukan untuk Anda. Terkadang melihat gambar teman-teman atau bantuan keluarga, menurut Simon Thomas.
Ingat yang buruk.
Emmons juga menyarankan orang untuk berpikir saat-saat buruk di dalam kehidupan mereka, kemudian mengingat bahwa mereka bisa melalui trauma dan keluar dari jalan kegelapan. Kebalikan antara waktu buruk dan baik dapat membuat hari-hari selanjutnya lebih mudah untuk mengenal dan merasakan rasa syukur tersebut.
Rasa syukur yang lain
Mengungkapkan rasa syukur bisa dengan berbagai cara. Untuk orang-orang yang mengikuti keyakinan, berdoa dapat menjadi bentuk kuat dari syukur, menurut penelitian yang dipublikasikan di Psychology of Religion and Spirituality.
Jika Anda tidak religious, berkonsentrasilah pada apa yang membuat Anda berterima kasih selama meditasi, menurut Harvard Mental Health Newsletter. Atau cobalah untuk menulis surat terima kasih. Sebuah penelitian tahun 2005 menemukan bahwa menulis dan kemudian membacanya, sebuah surat terima kasih untuk seseorang dapat meningkatkan perasaan syukur bahlah lebih dari menulis jurnal harian.