Previous
Next

Kesehatan

Yuk, Jalani Diet Tanpa Muncul Bad Mood

 

Diet biasanya dijalani karena ingin membentuk tubuh langsing serta berat badan yang ideal. Tapi tidak semua program diet itu berhasil atau mulus-mulus saja dijalani. Ada kalanya kondisi pikiran dan suasana hati tidak tentu. Saat diet justru nafsu makan semakin bertambah akhirnya mereka menghentikan diet mereka di bulan pertama. Kejadian ini umumnya alami oleh pelaku diet yang tidak mengatur konsumsi protein dan karbohidrat sehingga tubuh kekurangan serotonin.

Apa itu Serotonin?

Serotonin adalah sebuah hormon yang dihasilkan di dalam otak dan terdapat pada sel-sel sistem saraf pusat, pembuluh darah dan 90 persen di dalam usus. Hormon yang berada di dalam  sistem saraf pusat akan bertigas mengantarkan informasi ke antar sel saraf (neurotransmitter). Serotonin di dalam pembuluh darah bertugas melepaskan kepingan darah saat dinding pembuluh darah rusak. Sedangkan serotonin di dalam usus berhubungan dengan gerakan usus, pelepasan enzim-enzim usus dan  rasa mual.

Serotonin ini juga mengatur pola tidur, suhu badan dan suasana hari (mood), mengontrol selera makan,  mengurangi rasa sakit, mengatur rasa kantuk, daya ingat, kemampuan belajar, fungsi kardiovaskuler, hormon, kontraksi otot, dan depresi. Senyawa ini sangat berperan penting di dalam tubuh meskipun kadarnya hanya 5 – 10 mg saja.

Dalam sebuah penelitian terbaru juga diperkirakan hormon serotonin membantu regenerasi organ hati,  dan merangsang pembelahan sel-sel baru di seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan serotonin akan menimbulkan gangguan pencernaan, telinga berdenging, migrain, rasa cemas dan depresi.

Menyeimbangkan protein dan karbohidrat

Hormon ini berhubungan erat dengan pola makan. Serotonin dihasilkan dari asam amino triptofan yang terdapat dalam makanan kaya protein serta asal folat, vitamin B6 dan B12. Apabila kadar triptofan dalam otak dan darah tidak tentu maka jormon serotonin juga bisa naik turun.

Jika makan terlalu banyak protein akan menurunkan kadar serotonin, sebaliknya makan terlalu banyak karbohidrat akan meningkatkan hormon ini. Triptofan dan asam-asam amino lain yang masuk ke dalam otak tidak bisa semuanya masuk sehingga kadar serotonin hanya meningkat sedikit. Sedangkang jika makan karbohidrat saja akan meningkatkan hormon insulin pada organ pancreas. Hormon ini mempengaruhi asam-asam amino terserap ke dalam sel-sel tubuh melalui darah, namun tidak berefek pada  triptofan.

Akibatnya, kadar serotonin meningkat dan menimbulkan perasaan relaks, mudah mengantuk, menghilangkan nafsu makan dan toleransi rasa sakit meningkat. Itukah sebabnya tubuh memerlukan protein dan karbohidrat yang seimbang agar metabolisme tubuh tetap terjaga.

Video

Hormon Serotonin

(adeg/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Arti bad mood. Arti badmood. Hormon kebahagian. Hormon seratonin. Fungsi hormon serotonin.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.