Wah, Ternyata Ini Rahasia Manfaat Antibakteri di dalam Madu

Madu adalah salah satubahan makanan yang menyimpan sejuta manfaat termasuk untuk pengobatan. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa madu memiliki kandungan antibakteri yang sangat baik.

Adanya penemuan antibakteri di dalam madu ini sudah ada sejak abad ke -19. Sehingga pada jaman dulu orang-orang menggunakan madu sebagai pengobatan serta pencegahan infeksi. Penelitian lebih lanjut kemudian dilakukan untuk mengetahui penyebab adanya aktivitas di dalam madu.

Sebuah penelitian oleh Professor Thomas Henle dari University of Dresden, Jerman mengungkapkan adanya kandungan hebat di dalam madu. Awalnya, ia meneliti reaksi selama pengolahan makanan, yakni madu. Beberapa jenis madu dijadikan sampel penelitian. Kemudian ditemukan kandungan mathyglyical (MGO) dalam madu. Kandungan MGO ini ditemukan paling tinggi pada jenis madu manuka. Manuka atau Leptospermun scopartium adalah madu dari bunga yang terkenal di New Zealand.

Hampir di semua madu ditemukan kandungan MGO meskipun dalam konsentrasi kecil. Di dalam madu manuka, MGO ditemukan lebih tinggi, yakni 100 sampai 1.000 mg/kg. Semakin tinggi MGO di dalam madu terungkap semakin kuat tingkat antibakterinya dan mampu membunuh sejumlah besar bakter dan virus.

MGO ini ditemukan di dalam nektar bunga Manuka dan dikumpulkan oleh lebah madu. MGO kemudian ditransfer dalam bentuk madu secara alami dan kadarnya masih stabil. MGO ini juga tahan terhadap cahaya, panas, aktivitas enzimatik dan cairan tubuh.

Penelitian kemudian dilanjutkan secara sistematis untuk mengungkapkan aktivitas antibakteri non-peroksida pada madu manuka. Ditemukan bahwa MGO bertanggungjawab secara eksklusif terhadap aktivitas antibakteri peroksida.

Madu, menurut penelitian Prof Henle juga berperan besar dalam menghambat H. Pylori, yakni bakteri yang berfungsi patogen di saluran pencernaan.