- Home »
- Resep Masakan »
- Minuman » Susu Murni Lebih Sehat daripada Susu Skim, Benarkah?
Minuman
Susu Murni Lebih Sehat daripada Susu Skim, Benarkah?
Selama ini orang-orang selalu memandang buruk terhadap susu yang mengandung lemak utuh. Diet rendah lemak juga semakin memperkuat stigma buruk tersebut, bahwa susu rendah lemak adalah salah saut perilaku hidup sehat.
Menurut Food and Wine, mengonsumsi susu murni, dengan kandungan lemak utuh, rupanya memiliki manfaat kesehatan. Rasa yang dimiliki juga lebih unggul daripada susu tanpa atau rendah lemak. Penelitian yang dilansir oleh Time tersebut melihat adanya hubungan antara konsumsi susu dengan kandungan lemak utuh, berat badan dan risiko munculnya penyakit.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation ini membuktikan bahwa mengonsumsi susu dengan kadar lemak utuh berpeluang 46 persen lebih rendah mengalami diabetes daripada orang yang mengonsumsi susu rendah atau tanpa lemak.
Disampaikan oleh Dr. Dariush Mozaffarian, penulis studi, apabila digabungkan dengan temuan lain, maka penelitian ini dapat merubah kebijakan akan rekomendasi minum susu rendah lemak.
Di dalam studi Cicculation, tidak hanya penelitian ini saja yang menyimpulkan demikian. Sebab terhadap beberapa penelitian terbaru yang membuktikan bahwa susu dengan lemak justru tidak berisiko terhadap penyakit jantung atau diabetes, selain itu juga terhindari dari kegemukan.
Memang masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah bagaimana produk susu dengan kandungan lemak dapat menurunkan potensi diabetes, namun susu dengan kandungan lemak didiuga dapat mengatur kandungan glukosa dan insulin yang tersimpan di dalam tubuh.
Makanan tinggi lemak juga membuat kita kenyang lebih lama daripada mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat tinggi. Susu dengan kadar lemak utut apabila dikonsumsi membuat tubuh mengonsumsi kalori lebih sedikit. Lemak susu juga meningkatkan kerja hati dan otot dalam menghancurkan makanan.
Bukti ini hanyalah beberapa saja namun cukup menjadi rekomendasi untuk para ahli atau yang berkepentingan untuk tidak membuat peraturan tentang makanan berdasarkan teori gizi dalam makanan. Sangat penting juga melihat dan menilai makanan dari keseluruhan tidak dari nilai gizinya saja.