Otomotif
Mengetahui Batas Kadaluarsa Oli Kendaraan
Meskipun merupakan perkakas otomotif atau kendaraan, rupanya oli atau pelumas juga memiliki batas masa pakai. Setelah digunakan, oli juga perlu dilakukan pergantian rutin untuk tetap bisa berfungsi melumasi komponen-komponen di dalam mesin kendaraan secara optimal.
Berbeda kasusnya dengan oli yang masih dalam kemasan. Banyak orang bertanyaa-tanya apakah oli yang masih baru atau belum pernah dipakai bisa disebut sebagai ‘sayur basi’?
Rudi Irawan, Product Managet dari PT Topindo Atlas Asia (Top 1) menjawab mitos konsumen Indonesia bahwa pelumas juga bisa basi.
Ia mengatakan bahwa pelumas tidak mengenal kadar kadaluarsa, artinya oli tidak memiliki batasan waktu untuk digunakan.
Oli yang masih di dalam kemasan dan belum pernah dibuka masih bisa digunakan walaupun sudah tersimpan lama hingga bertahun-tahun. Akan tetapi, untuk oli yang sudah teruka kemasannya tetap memiliki batasan waktu walaupun belum pernah digunakan.
Misalnya, ketika kita membeli oli dan kelebihannya kemudian kita memilih untuk menyimpan sisanya, maka tidak bisa dijamin kualitasnya lagi walaupun penyimpanan oli dalam kondisi yang tertutup rapat. Oli memang tidak kadaluarsa atau basi, namun komposisinya akan rusak. Kerusakan komposisi oli ini disebabkan karena faktor eksternal seperti paparan udara, cahaya matahari dan lain sebagainya.
Untuk memastikan baru atau tidaknyaa oli ini maka Rudy menyarankan kepada konsumen untuk melihat kode pada kemasan. Oli pada dasarnya tidak memiliki expired date namun pastikan juga oli itu baru atau tidak dengan melihat kode EPI. Misalnya pada mobil-mobil keluaran 2014 ke atas akan menggunakan oli dengan kode SN. Jika tidak ada maka oli tersebut tergolong produk lawas.