Ini Manfaatnya Anda Menyimpan Buku Memasak Tahun 2017

Apa yang Anda lakukan ketika menemukan sebuah resep untuk makan malam? Pasti Anda tidak akan menarik buku dari raknya dan membuka halaman untuk mencari ide. Malah Anda membuka ponsel dan Google sesuatu seprti: resep ayam yang mudah atau resep untuk makan malam, atau sesuatu yang sejenis.

Cara kita mencari sumber resep sudah sangat berubah drastis lebih dari satu dekade lalu. Hilangkah ketergantungan kita pada resep cetak. Kita akan menemukan segala sesuatu yang dibutuhkan – bahkan lebih – secara online. Artikel resep di internet sendiri dapat memberikan Anda cara lebih untuk apa yang diinginkan. Disana terdapat resep untuk dada, paha dan sayap ayam. Resep untuk menggoreng aya, memasaknya di dalam panci, atau menggoyangkannya ke dalam slow cooker. Lalu ada semua publikasi makanan online lainnya yang meletakkan ratusan resep dan blogger makanan berbakar yang melakukan hal sama, setiap harinya.

Mengapa Anda tidak mencoba dengan buku memasak di tahun 2017?

Berikut ini adalah jawaban singkatnya: karena hanya seperti TV yang tidak membunuh radio, resep online belum membawakan buku memasak kuno. Faknya, mereka bahkan memberikan resep yang lebih baik.

“Buku Memasak harus menawarkan lebih dari sekedar resep karena setiap orang bisa mendapatkan resep online. Dalam beberapa cara mereka sudah menjadi buku cerita yang besar dan indah,: kata Sally Ekus, agen literatur kuliner di Lisa Ekus group. Dia tidak hanya berbicara tentang buku memasak coffee table, namun buku-buku yang menawarkan lebih. “Mereka tidak menunjukkan bagian-bagian yang merupakan persembahan untuk sebuah mamsakan atau tempat atau bahan-bahan. Mereka adalah pengumpul bagian-bagian untuk memasak dan suka dan menerbitkannya,” jelasnya.

Buku Memasak tidak lagi sekedar buku masak saja. Tentu, akan selalu ada buku yang didedikasikan untuk resep ayam, tapi akhir-akhir ini, perhatikan dengan teliti lorong buku masak di toko buku untuk menemukan buku yang lebih menarik.

Francis Lam, redaktur sdi Clarkson Potter aat ini (yang juga kebetulan adalah penulis makanan pemenang penghargaan James Beard dan IACP) memiliki lebih banyak hal tentang masalah ini. "Jika Anda mengambil buku masak dari 10 sampai 15 tahun yang lalu, Anda akan menemukan banyak buku yang semuanya ada teksnya, resepnya saling terkait satu sama lain," kata Lam. "Ini pada dasarnya adalah kumpulan informasi. Beberapa buku masak besar klasik mengikuti cetakan itu.

"Cara modern untuk memikirkan buku resep masakan adalah menganggapnya sebagai buku. Buku yang ingin Anda baca; sebuah buku yang memiliki cerita; sebuah buku yang bisa membangkitkan emosi di dalam dirimu; atau itu bisa memancingmu; atau itu mungkin menantang Anda; atau itu mungkin mengajukan pertanyaan tentang masyarakat dan budaya; dan menyebabkan Anda mempertanyakan beberapa hal yang tidak Anda pikirkan sebelumnya,"urai Lam.

Buku terbaru yang mencontohkan pemikiran Ekus dan Lam adalah buku terbaru Ronni Lundy, Victuals. Victuals adalah buku masak di hatinya, tapi sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah dokumentasi tentang budaya makanan yang berakar di Appalachia. Ini adalah kumpulan esai tentang tradisi makanan. Ini adalah cerita yang akan membungkus Anda dan melibatkan Anda dari sampul ke sampul. Dan setelah Anda membaca dongengnya, Anda masih bisa memasak resepnya - seperti Swing Shift Steak atau Lisa Povento Cheese Nabs - dan resepnya akan terasa jauh lebih intim daripada jika mereka dipetik dari internet. Tapi, hanya jika Anda mau. Anda juga bisa membaca resepnya dan belajar sesuatu dari pengalaman itu sendiri, saran Lam

Meskipun ada transisi ini, ada satu hal yang selalu ditawarkan oleh buku masak - dan akan selalu ditawarkan - resep online tidak bisa, dan itu adalah keabadiannya. Buku Memasak memiliki kemampuan untuk diturunkan dari generasi ke generasi, yang terasa lebih penting sekarang daripada sebelumnya, saat kami mencoba melestarikan dan menggarisbawahi pentingnya budaya di dunia sekarang ini.